Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Sebut Jokowi Tak Bisa Kerja, Sandiaga Ungkap Pepatah "Mikul Dhuwur Mendhem Jero"

Kompas.com - 09/02/2024, 12:09 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno memberikan pujian atas kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi pernyataan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang menyebut Jokowi dan Gibran tak bisa kerja.

Pujian tersebut diungkapkan Sandi, setelah mendatangi kegiatan pelatihan kemasan dan digital marketing bersama UMKM, di Kecamatan Sidokumpul, Kabupaten Sidoarjo, Kamis (8/2/2024).

Baca juga: Penjelasan Ahok soal Jokowi dan Gibran Tak Bisa Kerja

“Pak Jokowi ini dulu senior kita waktu saya tugas di Pemprov DKI, saya mengusung (pepatah Jawa) mikul dhuwur mendhem jero,” kata Sandi, kepada awak media, usai bertemu pelaku UMKM, Kamis (8/2/2024).

Sandi pun mengartikan pepatah Jawa tersebut. Menurutnya, kebaikan pemimpin itu harus diangkat dan ditonjolkan. Sedangkan keburukannya harus ditutup dengan rapat.

“Kebaikan-kebaikan pimpinan itu yang harus kita tampilkan. Jika ada yang sedikit kurang atau koreksi itu kita tidak perlu pertontonkan, tapi justru menjadi koreksi,” jelasnya.

Baca juga: Blak-blakan Ahok Sebut Gibran Ban Serep, Jokowi Bukan Joki Prabowo

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia tersebut mengungkapkan, salah satu kinerja Jokowi yang perlu diapresiasi adalah terkait keputusan penyesuaian pajak hiburan.

“Saya bertugas di kabinet Pak Jokowi sudah tahun keempat, beliau ini sangat cepat bekerja. Contohnya (rencana kenaikan) pajak hiburan kemarin menjadi suatu polemik, masyarakat mengeluh,” ucapnya.

“Pak Jokowi langsung bekerja, memanggil para pembantunya, salah satunya kami dari Kemenparekraf yang langsung memberikan keputusan agar kebangkitan pariwisata, hiburan, dan ekonomi Indonesia ini terus berjalan,” tambahnya.

Selain itu, Sandi juga memberikan pujian, mengenai kenaikan angka pertemubuhan ekonomi Indonesia yang sebesar 5 persen. Menurutnya, pencapaian tersebut berkat kinerja Jokowi.

“Angka 5 persen dari pertumbuhuan (ekonomi) kita ini itu menunjukkan, Pak Jokowi efektif bekerja. Menurut saya harus akui keberhasilan hampir 10 tahun dari pemerintahan Pak Jokowi," ujarnya.

Baca juga: Siap Tukar Pikiran dengan Ahok, Gibran: Kalau Diberikan Kesempatan, Siap

Penjelasan Ahok

Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sempat meluruskan pernyataannya bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan putranya cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka tak bisa bekerja.

Pernyataan tersebut sempat menimbulkan kegaduhan dan viral di media sosial.

Menurut Ahok kalimat "Jokowi dan Gibran tidak bisa bekerja" bukan merujuk pada kinerja.

Namun pada status Jokowi dan Gibran yang tidak mungkin menjalankan program nawacita.

"Gibran mana mau kerja kalau dia jadi wakil presiden? Begitu lho ya yang gua ngomong (maksud). Wakil (presiden) dalam struktur itu enggak bisa (menjalankan nawa cita). Lu enggak punya kuasa," ungkap Ahok dalam bincang-bincang dengan Kompas.com di sela kegiatan di Kupang, NTT, Rabu (7/2/2024).

Begitu pula dengan Presiden Jokowi yang akan segera lengser dari kursi presiden.

Dia melanjutkan, tidak ada kepastian Prabowo akan meneruskan nawacita meski didukung Jokowi.

"Kalau nomor dua, lu yakin (Prabowo akan menjalankan nawa cita)? Dia itu yang sudah nyerang Pak Jokowi bertahun-tahun. Lu yakin dia enggak akan sikat Pak Jokowi?" lanjut Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polda Jatim: Pelat Nomor Moge yang Terlibat Kecelakaan di Probolinggo Tak Terdaftar

Polda Jatim: Pelat Nomor Moge yang Terlibat Kecelakaan di Probolinggo Tak Terdaftar

Surabaya
Monumen Pahlawan Buruh Marsinah, Mengenang Tragisnya Kematian Aktivis yang Memperjuangkan Hak Buruh

Monumen Pahlawan Buruh Marsinah, Mengenang Tragisnya Kematian Aktivis yang Memperjuangkan Hak Buruh

Surabaya
Kasus Konten Video 'Tukar Pasangan' yang Jerat Samsudin Dilimpahkan ke Kejari Blitar

Kasus Konten Video "Tukar Pasangan" yang Jerat Samsudin Dilimpahkan ke Kejari Blitar

Surabaya
6 Orang Jadi Tersangka Tawuran yang Menewaskan Remaja di Surabaya

6 Orang Jadi Tersangka Tawuran yang Menewaskan Remaja di Surabaya

Surabaya
Nobar Timnas Indonesia di Balai Kota Surabaya, Sejumlah Ruas Jalan Macet Total

Nobar Timnas Indonesia di Balai Kota Surabaya, Sejumlah Ruas Jalan Macet Total

Surabaya
Pilkada 2024, Mantan Wali Kota Malang Abah Anton Daftar ke PKB

Pilkada 2024, Mantan Wali Kota Malang Abah Anton Daftar ke PKB

Surabaya
Dokter Meninggal dalam Kecelakaan Moge di Probolinggo, Sosoknya Dikenal Baik dan Rajin

Dokter Meninggal dalam Kecelakaan Moge di Probolinggo, Sosoknya Dikenal Baik dan Rajin

Surabaya
Truk Tabrak Lansia di Gresik, Sopir Diduga Mabuk

Truk Tabrak Lansia di Gresik, Sopir Diduga Mabuk

Surabaya
Residivis Bunuh Tetangga di Dekat Makam Leluhur, Rumah Pelaku Dikepung

Residivis Bunuh Tetangga di Dekat Makam Leluhur, Rumah Pelaku Dikepung

Surabaya
Kecelakaan Moge di Probolinggo, Polisi Cari Pengendara NMax yang Diduga Menyeberang Tiba-tiba

Kecelakaan Moge di Probolinggo, Polisi Cari Pengendara NMax yang Diduga Menyeberang Tiba-tiba

Surabaya
Pria di Malang Tewas Dianiaya Tetangganya, Pelaku 3 Kali Masuk Penjara

Pria di Malang Tewas Dianiaya Tetangganya, Pelaku 3 Kali Masuk Penjara

Surabaya
Cerita Suwito Berwajah Mirip Shin Tae-yong: Setelah Video Diunggah, Banyak yang DM Saya

Cerita Suwito Berwajah Mirip Shin Tae-yong: Setelah Video Diunggah, Banyak yang DM Saya

Surabaya
Polisi Ungkap Kronologi Suami di Tuban Meninggal Usai Cekik Istrinya

Polisi Ungkap Kronologi Suami di Tuban Meninggal Usai Cekik Istrinya

Surabaya
Kecelakaan Beruntun di Probolinggo, Pasutri Pengendara Harley-Davidson Tewas

Kecelakaan Beruntun di Probolinggo, Pasutri Pengendara Harley-Davidson Tewas

Surabaya
Mobil Satu Keluarga Tabrak Kereta di Sidoarjo, 3 Orang Luka Berat

Mobil Satu Keluarga Tabrak Kereta di Sidoarjo, 3 Orang Luka Berat

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com