Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Oknum TNI, Siswi SMK di Surabaya Berhasil Kabur dari Hotel, Diantar Ojol ke Polsek

Kompas.com, 23 Januari 2024, 20:35 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - AA (16), remaja putri di Kota Surabaya, Jawa Timur mengaku menjadi korban pemerkosaan oknum TNI.

Peristiwa itu terjadi di sebuah hotel yang berada di kawasan Jalan Pasar Kembang, Kelurahan Kupang Krajan, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya.

Siswi SMK di Surabaya itu mengaku sempat disekap dengan kondisi kedua pergelangan tangan terikat. AA berhasil kabur setelah memohon kepada pelaku.

Dibantu pengemudi ojek online, AA kemudian membuat laporan ke polisi.

Baca juga: Beri Dukungan Remaja yang Diperkosa Oknum Brimob dan 10 Pria di Parimo, Perempuan di Palu Gelar Aksi 1.000 Lilin

Ayah korban, LSA (54) mengatakan ia mengetahui kejadian yang dialami putrinya setelah dihubungi anggota Polsek Sawahan.

Kepada sang ayah, AA mengaku tak mengenal pelaku. Mereka bertemu saat AA duduk di pinggir jalan di kawasan Jalan Pemuda Nomor 39, Kelurahan Embong Kaliasin, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya.

Ketika itu, korban berencana hendak mengambil uang tabungan beasiswa senilai Rp 200 di sebuah bank.

AA pun sudah mendapatkan izin dari pihak sekolah untuk mengurus pencairan beasiswa tersebut. Setelah mendapat izin, AA keluar dari sekolah dan menunggu seorang temannya kawasan Jalan Pemuda.

Baca juga: Viral di Media Sosial Curhatan Mahasiswi Mengaku Diperkosa Oknum Polisi di Banjarmasin

Namun teman AA tak kunjung datang. AA kemudian dihampiri oleh pria yang mengedarai motor dan bertanya alamat sebuah bank ke AA.

Pelaku berdalih bukan warga Kota Surabaya, sehingga kebingungan mencari kantor bank tersebut.

Tak curiga, korban pun mau dibonceng untuk mencari kantor yang dicari pelaku.

"Nah sembari nunggu temannya. Kenallah dengan pelaku. Pelaku bilang, 'minta tolong ke bank', karena dia bukan orang sini," ungkap LSA di depan Mapolsek Sawahan, Senin (22/1/2024).

"Katanya (pelaku) mau mencairkan beli tiket ke bioskop atau apa, lalu diantarkan. Pelaku sudah menentukan, salah satu bank lah," tambah dia.

Baca juga: Pelajar Lampung yang Heboh Dikabarkan Hilang, Jadi Korban Pemerkosaan Pacarnya

Namun bukannya ke bank, pelaku membawa korban ke sebuah minimarket di kawasan Jalan Pasar Kembang, Suabaya.

Saat berbelanja, tubuh korban sempat dipegang-pegang oleh pelaku, tapi korban tak berani melawan. Setelah itu, pelaku kembali membonceng korban dan melanjutkan perjalanan.

Halaman:


Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau