Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Pembunuhan Kakek di Ponorogo Saat Tahun Baru, Pelaku yang Mabuk Sempat Kabur ke Hutan

Kompas.com - 03/01/2024, 18:08 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Ahmad Suyoto (52), seorang kakek di Dukuh Krajan, Desa Pulung, Kecamatan Pulun, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur ditemukan tewas bersimbah darah di depan rumahnya pada Senin (1/1/2023).

Dari hasil penyelidikan polisi, Suyoto tewas dibunuh P (25) yang masih tetangga dan juga saudara korban.

P nekat membununuh korban karena emosi dengan korban yang ia sebut sedang konflik sengketa tanah dengan ibu P.

Pemuda 25 tahun itu kemudian menyerahkan diri ke polisi pada Senin (1/1/2024).

Baca juga: Tahun Baru Berdarah di Ponorogo, Kakek Suyoto Tewas Dibunuh karena Sengketa Tanah

P diketahui sempat merantau ke Malaysia, sebelum akhirnya pindah ke Kalimantan. Pada 28 Desember 2023, ia pulang ke Ponorogo.

“Korban itu KTP-nya Kalimantan. Dia (korban) baru pulang merantau. Pelaku juga begitu, pulang merantau,” ujar Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Ryo Prasetyo.

Di malam tahun baru, P minum minuman keras bersama teman-temannya. Usai minum, ia ingat perlakuan tak menyenangkan korban kepada ibunya.

P menyebut, korban kerap mengancam sang ibu dan juga mencabuti tanaman yang ditanam ibunya di tanah sengketa.

Dalam kondisi mabuk, pelaku mendatangi rumah korban yang tak jauh dari kediamannya. Lalu ia terlibat cekcok dengan korban.

Baca juga: Tersangka Pembunuhan Kakek di Ponorogo Menyerahkan Diri, Motif Sakit Hati

Sementara itu menurut keterangan saksi, pada pukul 02.30 WIB, ia sempat mendengar suara gaduh dan orang berteriak di jalan dengan kata, "Aku ra trimo (saya tidak terima)"

Saat keluar rumah, saksi melihat korban sudah tergeletak di tengah jalan, sementara pelaku terlihat menjatuhkan besi di atas tubuh korban.

“Mengetahui hal tersebut, saksi mendekat ke lokasi dan melihat pelaku serta mengatakan untuk bersabar, kemudian pelaku meninggalkan lokasi. Selanjutnya saksi minta tolong tetangga sekitar dan lapor ke Polsek Pulung,” kata dia

Polisi sempat mencari pelaku di wilayah hutan desa serta di rumah P. Sementara di TKP, polisi menemukan bekas botol minuman keras yang dikonsumsi oleh pelaku.

Hingga akhirnya pelaku menyerahkan diri ke polisi. P mengaku sakit hati dengan perlakuan korban kepada ibunya.

“Puncaknya ibu saya masuk rumah sakit selama 4 hari. Saya murni membela ibu saya. Permasalahannya sengketa tanah,” ujar tersangka P, Selasa (2/1/2024).

Baca juga: Kakek Tewas di Ponorogo Usai Rayakan Tahun Baru, Saksi Sempat Dengar Teriakan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga Powerbank

Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga Powerbank

Surabaya
Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Surabaya
Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Surabaya
Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Surabaya
KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

Surabaya
Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Surabaya
Motif Suami di Malang Aniaya Istri yang Hamil, Tak Terima Korban Bertemu Teman Masa Sekolah

Motif Suami di Malang Aniaya Istri yang Hamil, Tak Terima Korban Bertemu Teman Masa Sekolah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

Surabaya
Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com