Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Kematian 2 Perempuan di Antara Puluhan Anjing dan Kucing di Kota Blitar

Kompas.com, 2 Januari 2024, 20:12 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Warga Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur, dihebohkan dengan penemuan dua mayat di sebuah rumah di Jalan Sulawesi pada Senin (1/1/2024) sore.

Rumah tersebut juga digunakan sebagai tempat penitipan hewan piaraan. Saat penemuan mayat, diperkirakan ada lebih 50 ekor anjing dan 20 kucing di tempat tersebut.

Penemuan mayat tersebut berawal saat warga yang mengeluhkan bau busuk dari rumah tersebut.

Pada Senin sore sekitar pukul 17.00 WIN, ketua RT setempat, Siswanto dan warga membuka paksa pintu gerbang rumah yang sudah dipenuhi puluhan anjing dan kucing.

Baca juga: Pemilik Shelter di Blitar Ditemukan Tewas, Aktivis Hewan Bantu Rawat Puluhan Hewan

Saat dicek, ada satu mayat di bagian depan rumah. Sementara satu mayat lainnya ditemukan di bagian dalam rumah.

Dua mayat tersebut ditemukan dalam kondisi membusuk dan diperkirakan meninggal 3 hari sebelum ditemukan.

Diduga kuat, kedua korban tewas dibunuh. Polisi [un turun tangan melakukan penyelidikan.

Kata Siswanto, keberadaan shelter anjing dan kucing di lingkungan tersebut sangat mengganggu karena berada di pemukiman padat penduduk.

“Tidak pernah izin. Orangnya (Ragil) juga tidak pernah bersosialisasi dengan lingkungan tetangga. Tertutup. Padahal suara gonggongan anjing ini sangat mengganggu,” tuturnya.

Baca juga: 2 Mayat Wanita di Rumah Penitipan Hewan Blitar Diduga Korban Pembunuhan

Dihuni tiga orang

Rumah penitipan hewan di Jalan Sulawesi, Kota Blitar, dimana warga menemukan dua jasad membusuk di dalamnya, Senin (1/1/2024)KOMPAS.COM/ASIP HASANI Rumah penitipan hewan di Jalan Sulawesi, Kota Blitar, dimana warga menemukan dua jasad membusuk di dalamnya, Senin (1/1/2024)
Dari hasil penyelidikan polisi, kedua korban berjenis kelamin perempuan. Korban pertama adalah Ragil Sukarno Utomo (50), pemilik tempat penitipan anjing dan kucing.

Sementara korban kedua adalah Luciani Santoso (53), pekerja di tempat itu yang tercatat sebagai warga Kota Surabaya, Jawa Timur.

Kapolres Blitar Kota AKBP Danang Setiyo PS mengatakan bahwa rumah penitipan hewan yang terletak di Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar itu dihuni oleh tiga orang.

Selain dua korban, lanjutnya, terdapat satu orang laki-laki berinisial AF (21).

“AF bekerja di rumah itu untuk membantu mengurus hewan-hewan di shelter milik korban Ragil,” tuturnya. Danang mengatakan bahwa polisi sedang meminta keterangan pada AF.

Baca juga: Polisi Ungkap Identitas 2 Mayat di Rumah Penitipan Hewan Blitar

Terkait hasil olah TKP, kata Danang, polisi menemukan beberapa fakta di lokasi. Polisi tidak menemukan tanda-tanda pembobolan maupun perusakan pintu di lokasi.

Halaman:


Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau