KOMPAS.com - Warga Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur, dihebohkan dengan penemuan dua mayat di sebuah rumah di Jalan Sulawesi pada Senin (1/1/2024) sore.
Rumah tersebut juga digunakan sebagai tempat penitipan hewan piaraan. Saat penemuan mayat, diperkirakan ada lebih 50 ekor anjing dan 20 kucing di tempat tersebut.
Penemuan mayat tersebut berawal saat warga yang mengeluhkan bau busuk dari rumah tersebut.
Pada Senin sore sekitar pukul 17.00 WIN, ketua RT setempat, Siswanto dan warga membuka paksa pintu gerbang rumah yang sudah dipenuhi puluhan anjing dan kucing.
Baca juga: Pemilik Shelter di Blitar Ditemukan Tewas, Aktivis Hewan Bantu Rawat Puluhan Hewan
Saat dicek, ada satu mayat di bagian depan rumah. Sementara satu mayat lainnya ditemukan di bagian dalam rumah.
Dua mayat tersebut ditemukan dalam kondisi membusuk dan diperkirakan meninggal 3 hari sebelum ditemukan.
Diduga kuat, kedua korban tewas dibunuh. Polisi [un turun tangan melakukan penyelidikan.
Kata Siswanto, keberadaan shelter anjing dan kucing di lingkungan tersebut sangat mengganggu karena berada di pemukiman padat penduduk.
“Tidak pernah izin. Orangnya (Ragil) juga tidak pernah bersosialisasi dengan lingkungan tetangga. Tertutup. Padahal suara gonggongan anjing ini sangat mengganggu,” tuturnya.
Baca juga: 2 Mayat Wanita di Rumah Penitipan Hewan Blitar Diduga Korban Pembunuhan
Sementara korban kedua adalah Luciani Santoso (53), pekerja di tempat itu yang tercatat sebagai warga Kota Surabaya, Jawa Timur.
Kapolres Blitar Kota AKBP Danang Setiyo PS mengatakan bahwa rumah penitipan hewan yang terletak di Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar itu dihuni oleh tiga orang.
Selain dua korban, lanjutnya, terdapat satu orang laki-laki berinisial AF (21).
“AF bekerja di rumah itu untuk membantu mengurus hewan-hewan di shelter milik korban Ragil,” tuturnya. Danang mengatakan bahwa polisi sedang meminta keterangan pada AF.
Baca juga: Polisi Ungkap Identitas 2 Mayat di Rumah Penitipan Hewan Blitar
Terkait hasil olah TKP, kata Danang, polisi menemukan beberapa fakta di lokasi. Polisi tidak menemukan tanda-tanda pembobolan maupun perusakan pintu di lokasi.