BLITAR, KOMPAS.com – Sejumlah aktivis pecinta hewan dari sejumlah daerah turut membantu merawat puluhan anjing dan kucing yang ada di rumah penitipan dan penampungan hewan di Jalan Sulawesi, Kota Blitar, Jawa Timur.
Aksi solidaritas itu diambil menyusul tewasnya pengelola rumah penitipan dan penampungan (shelter) anjing dan kucing yang terletak di Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar.
Sebagaimana diberitakan, pemilik dan pengelola shelter hewan tersebut, Ragil Sukarno Utomo alias Sinyo (50), ditemukan jasadnya oleh warga sekitar pada Senin (1/1/2024) sore bersama jasad perempuan asal Surabaya, Luciani Santoso (53).
Baca juga: 2 Mayat Wanita di Rumah Penitipan Hewan Blitar Diduga Korban Pembunuhan
Pelatih anjing asal Blitar yang menjadi penanggungjawab pengurusan puluhan hewan di shelter Ragil, Prima Yudhistira mengatakan bahwa sejumlah aktivis pecinta hewan termasuk dari Jakarta akan membantu pengurusan dan perawatan anjing dan kucing tersebut.
“Teman-teman dari berbagai daerah sedang perjalanan ke sini. Mereka akan membantu mengurus hewan-hewan yang ada di dalam,” ujar Prima kepada Kompas.com, Selasa (2/1/2024).
Menurut Prima, solidaritas aktivis pecinta hewan tidak hanya datang dari wilayah Blitar dan sekitarnya, tetapi juga dari Jakarta.
“Dua tim animal rescue dari Jakarta sudah menuju ke Blitar. Mungkin sebentar lagi sudah tiba,” tuturnya.
Prima mengungkapkan bahwa mengurus dan memelihara puluhan anjing dan kucing di shelter milik Ragil yang dikenal dengan nama Sahabat Soekarno Shelter itu membutuhkan banyak uluran tangan dari berbagai pihak.
Kata Prima, saat ini terdapat lebih dari 50 ekor anjing dan sekitar 20 ekor kucing berada di shelter (penitipan dan penampungan) hewan milik Ragil.
Tidak hanya dibutuhkan banyak bantuan untuk merawat puluhan ekor hewan piaraan tersebut, ujarnya, tapi juga dibutuhkan pasokan pakan.
“Teman-teman dari Srengat (Kecamatan Srengat) sebentar lagi datang membawa pakan,” ujarnya.
Selain memastikan anjing dan kucing yang ada di shelter Ragil dalam keadaan sehat, ujarnya, hal pertama yang akan dilakukan adalah mendata seluruh hewan yang ada dan juga menemukan pemilik dari hewan-hewan tersebut.
Menurut Prima, mayoritas dari hewan yang ada di shelter milik Ragil adalah hewan titipan.
“Kebanyakan ini titipan. Jadi ada pemiliknya. Nah, kita akan data semua dan cari pemiliknya,” tuturnya.
Jika pemilik hewan piaraan itu sudah ditemukan, lanjutnya, para aktivis akan menyerahkan hewan itu kepada yang berhak.