Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turun Gunung Temui Kader, SBY: AHY Sering Dampingi Prabowo Kampanye

Kompas.com - 08/12/2023, 20:58 WIB
Asip Agus Hasani,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com – Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku terpaksa turun ke daerah-daerah guna memberikan pembekalan kepada kader partai menghadapi Pemilu 2024.

Kegiatan yang ia sebut sebagai aksi “turun gunung” itu ia jalani karena Ketua Umum Partai Demokrat yang adalah putra sulungnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), sibuk mendampingi kegiatan kampanye calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto.

“Saya ini turun gunung karena Ketum Partai Demokrat, AHY, sering mendampingi Pak Prabowo untuk kampanye ke mana-mana,” ujar SBY kepada wartawan usai memberikan pembekalan kepada kader Partai Demokrat Kabupaten dan Kota Blitar, Jumat (8/12/2023) sore.

Baca juga: SBY: Demokrat Putuskan Kembali Usung Khofifah di Pilkada Jatim 2024

Presiden ke-6 RI itu mengakui dirinya sudah tidak muda lagi dan seharusnya tidak menjalani kegiatan partai dengan menemui kader dan pengurus partai hingga tingkat kota dan kabupaten seperti yang saat ini dijalani.

Namun, lanjutnya, faktor usia tidak mampu menahan kuatnya niat untuk memberikan semangat kepada kader partai serta para calon legislatif daerah di tingkat kabupaten kota untuk berjuang menambah perolehan suara partai.

“Saya orangtua, mestinya sudah pensiun. Tapi saya turun gunung lagi memberikan semangat kepada para kader. Jangan menyerah,” tuturnya.

Baca juga: SBY Kenang Kebiasaan Masa Kecil, Khusyuk Dengarkan Pidato Bung Karno

SBY mengatakan bahwa dirinya berusaha memberikan semangat dan motivasi kepada para kader dan calon legislatif untuk berusaha sekuat tenaga meskipun tantangan yang mereka hadapi berat.

“Teruslah berikhtiar meskipun tidak mudah, berat. Tapi bismillah-lah, berjuang dengan baik,” ujarnya.

Dalam beberapa hari terakhir, SBY berada di Kediri, Blitar, dan dijadwalkan akan berkunjung juga ke Tulungagung serta Trenggalek.

Tak patok target

Meski kegiatannya menemui kader partai di tingkat daerah bertujuan untuk menambah perolehan suara Partai Demokrat, SBY mengaku tidak mematok target kursi atau perolehan suara dalam jumlah tertentu kepada mereka.

Kata SBY, yang terpenting adalah perolehan suara dan kursi Partai Demokrat pada Pemilu 2024 nanti harus meningkat.

“Kami tidak memasang target. Tujuan kami, suara Demokrat meningkat, jumlah kursi meningkat, baik di tingkat provinsi, kabupaten dan kota,” ungkapnya.

Guna mencapai tujuan kenaikan perolehan suara itu, kata SBY, kader partai dan para calon legislatif harus berani menjanjikan dijalankannya program-program pro-rakyat di pemerintahan jika Partai Demokrat dapat kembali ke pemerintahan.

Program pro-rakyat yang dia maksud adalah pertumbuhan ekonomi, pengurangan kemiskinan, pengurangan pengangguran, peningkatan daya beli masyarakat, dan kenaikan gaji ASN serta anggota TNI dan Polri.

“Masyarakat bisa mendengarkan langsung. Bukan janji-janji kosong karena sudah pernah kita buktikan,” ujar SBY merujuk pada 10 tahun masa pemerintahan yang dia pimpin mulai 2004 hingga 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Truk Ekspedisi Terperosok ke Sungai di Blitar, 4 Orang Luka-luka

Truk Ekspedisi Terperosok ke Sungai di Blitar, 4 Orang Luka-luka

Surabaya
1 Calon Haji Asal Madiun Meninggal, Sempat Mengeluh Tak Enak Badan di Asrama

1 Calon Haji Asal Madiun Meninggal, Sempat Mengeluh Tak Enak Badan di Asrama

Surabaya
Kapten Timnas Rizky Ridho Terima Bonus dari Kampus dan Hadiahkan Jersey untuk Sang Rektor

Kapten Timnas Rizky Ridho Terima Bonus dari Kampus dan Hadiahkan Jersey untuk Sang Rektor

Surabaya
14 Orang Jadi Tersangka Ledakan Balon Udara yang Tewaskan 1 Remaja di Ponorogo

14 Orang Jadi Tersangka Ledakan Balon Udara yang Tewaskan 1 Remaja di Ponorogo

Surabaya
Kronologi Bus Sugeng Rahayu Terguling di Jalur Solo-Ngawi, 8 Penumpang Selamat

Kronologi Bus Sugeng Rahayu Terguling di Jalur Solo-Ngawi, 8 Penumpang Selamat

Surabaya
Trihandy Cahyo Saputro Daftar Bacabup Nganjuk ke PKB setelah Demokrat dan PDIP

Trihandy Cahyo Saputro Daftar Bacabup Nganjuk ke PKB setelah Demokrat dan PDIP

Surabaya
Jurnalis Malang Raya Gelar Aksi Tolak Revisi RUU Penyiaran

Jurnalis Malang Raya Gelar Aksi Tolak Revisi RUU Penyiaran

Surabaya
Video Viral 2 Mahasiswa Bermesraan di Gedung Kampus, UINSA Surabaya Lakukan Investigasi

Video Viral 2 Mahasiswa Bermesraan di Gedung Kampus, UINSA Surabaya Lakukan Investigasi

Surabaya
Mantan Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi Daftar Bacabup ke PKB

Mantan Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi Daftar Bacabup ke PKB

Surabaya
Tangis Tukang Becak Asal Ponorogo Naik Haji Tahun Ini, Bermula dari Mimpi dan Nabung Rp 3.000

Tangis Tukang Becak Asal Ponorogo Naik Haji Tahun Ini, Bermula dari Mimpi dan Nabung Rp 3.000

Surabaya
2 ASN Tulungagung Pesta Narkoba di Surabaya karena Penat Kerja

2 ASN Tulungagung Pesta Narkoba di Surabaya karena Penat Kerja

Surabaya
Bus Sugeng Rahayu Oleng dan Terguling di Hutan Ngawi, Sopir Bus Mengaku Ada Truk Mepet Bus Saat Salip

Bus Sugeng Rahayu Oleng dan Terguling di Hutan Ngawi, Sopir Bus Mengaku Ada Truk Mepet Bus Saat Salip

Surabaya
Dipancing Urusan Keimigrasian, WN Bangladesh DPO Kasus Perdagangan Orang Ditangkap

Dipancing Urusan Keimigrasian, WN Bangladesh DPO Kasus Perdagangan Orang Ditangkap

Surabaya
Honda Civic Berkecepatan Tinggi Tabrak Rumah di Kota Batu, Pengemudi Perempuan Tewas

Honda Civic Berkecepatan Tinggi Tabrak Rumah di Kota Batu, Pengemudi Perempuan Tewas

Surabaya
Pakar Unair Kritik RUU Penyiaran

Pakar Unair Kritik RUU Penyiaran

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com