Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Kenang Kebiasaan Masa Kecil, Khusyuk Dengarkan Pidato Bung Karno

Kompas.com, 8 Desember 2023, 13:17 WIB
Asip Agus Hasani,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com – Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menuturkan kenangan masa kecil ketika dirinya selalu mendengarkan dengan khusyuk pidato presiden pertama RI Soekarno melalui radio transistor.

SBY mengatakan, pidato yang berlangsung selama berjam-jam itu selalu didengarkan dari awal sampai akhir.

Baca juga: Penumpang Pelita Air Bercanda soal Bom, Eks Wabup Blitar: Sudah Jalan di Runway, Tiba-tiba Berhenti

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat tersebut usai berdoa dan menabur bunga di pusara Makam Bung Karno di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur, Jumat (8/12/2023).

“Saya kira ini romantika saya, romantisme yang saya, miliki sejarah masa lalu yang Bung Karno menjadi pemimpin kita dulu,” tutur SBY, Jumat.

Baca juga: Dua Pelajar di Blitar Tewas Tersambar Kereta di Pelintasan Tak Berpalang

Pengisahan masa lalunya terkait Bung Karno itu, menurut SBY, menggambarkan kecintaan rakyat Indonesia termasuk dirinya kepada Sang Proklamator yang dia sebut sebagai tokoh paling penting dalam perjuangan memerdekakan Indonesia dari kolonialisme.

Menurutnya, kebiasaan mendengarkan pidato Bung Karno dengan khusyuk juga dilakukan oleh warga lain pada masa itu.

“Mendengarkan melalui radio transistor yang pakai pengeras suara. Saya itu mbok satu jam, satu setengah jam, bergeming. Karena saya mencintai pidato-pidato seperti itu. Mencintai Bung Karno presiden kita,” ujarnya.

SBY menandaskan bahwa Bung Karno adalah pemimpin besar bangsa Indonesia yang tidak hanya memiliki kerelaan yang begitu besar untuk berkorban demi kepentingan bangsa tapi juga seorang pemikir besar yang telah melahirkan ideologi Pancasila.

Menurutnya, di masa muda Bung Karno telah berkorban dengan keluar masuk penjara Pemerintah Kolonial Belanda karena keterlibatannya dalam berbagai gerakan, membakar semangat perjuangan kemerdekaan.

Kecemerlangan Bung Karno, kata SBY, juga berada pada rumusan Pancasila yang merupakan buah pemikirannya.

Hal itu terbukti telah menjadi kekuatan dahsyat sehingga Negara Kesatuan Republik Indonesia masih tetap ada hingga saat ini.

Baca juga: Saat Ganjar Kunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende

“Jadi 5 Sila itu ‘valid’ sepanjang masa. Bagi kita, itulah yang terbaik. Dan terbukti ketika menghadapi guncangan berkali-kali, negeri kita masih eksis,” tandasnya.

SBY menuturkan bahwa ziarah tersebut merupakan ziarahnya ke Makam Bung Karno yang keempat kalinya.

Ziarah yang pertama, ujarnya, dia lakukan saat dirinya masih menjadi taruna Akademi Militer.

Saat itu sejak kecil selama 40 tahun dirinya tinggal di Kota Blitar.

Ziarah kali kedua, adalah sebelum dan sesudah menjadi presiden keenam.

Baca juga: SBY Turun Gunung, Perintahkan Kader Demokrat Menangkan Prabowo-Gibran

SBY menegaskan bahwa ziarah yang dia lakukan kali ini merupakan ziarah penghormatan kepada tokoh besar bangsa, bukan ziarah bermuatan politik meskipun dilakukan pada masa kampanye menjelang Pemilu 2024.

“Sebetulnya, meskipun ini musim kampanye ya, pemilu. Tapi ziarah saya ini ziarah betul, tidak ada kaitannya dengan politik apapun,” ujarnya.

Dalam kegitan itu, SBY ditemani sejumlah petinggi Partai Demokrat, antara lain mantan juru bicara kepresiden Andi Alfian Mallarangeng, dan Ketua DPD Partai Demokrat yang juga Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elistianto Dardak.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau