Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Satpol PP Surabaya yang Dianiaya Oknum Buruh Saat Demo Alami Patah Tulang

Kompas.com - 02/12/2023, 06:12 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Dua anggota Satpol PP Surabaya mengalami patah tulang dan retak bagian dada, usai menjadi korban kekerasan saat kegiatan demonstrasi buruh terkait Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK), Kamis (30/11/2023).

Kepala Satpol PP Surabaya, Muhammad Fikser mengatakan, hal tersebut diketahui usai para korban menjalani pemeriksaan di RSUD dr. Soewandhie.

Baca juga: Oknum Buruh Tendang Satpol PP, Wali Kota Surabaya: Silakan Demo, tapi Pakai Cara Santun

"Setelah dilakukan rontgen, difoto terlihat TA mengalami patah tulang belikat sebelah kanan, satunya AM ada retak di dada kanan," kata Fikser, ketika dihubungi melalui telepon, Jumat (1/12/2023).

Fikser menyayangkan peristiwa penganiayaan yang terjadi saat demo buruh tersebut. Sebab, kedua korban hanya membantu masyarakat yang kesulitan di tengah kerumunan.

"Artinya ini sangat menyayangkan kejadian jni. Dia hanya menolong warga yang punya hak bekerja dan menggunakan jalan cuma satu lewatan motor terus dapat perlakuan seperti itu," jelasnya.

Baca juga: Dianiaya Massa Demo Buruh, 2 Anggota Satpol PP Surabaya Dirawat di RS

Fikser menegaskan telah membawa kasus itu ke ranah hukum.

"Kami juga lewat tim operasional sudah buat laporan ke Polrestabes terkait kejadian ini," ucapnya.

Sementara itu, Dirut RSUD dr. Soewandhie Surabaya, Billy Daniel Messakh membenarkan hal tersebut.

"Korban patah tulang sementara tidak dioperasi, tetapi obeservasi ketat, termasuk yang memar otot juga," kata Billy.

Diberitakan sebelumnya, oknum buruh menganiaya anggota Satpol PP saat menggelar demonstrasi kenaikan UMK di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (30/11/2023).

Menurut Fikser, anggotanya dianiaya saat hendak membuka jalan yang macet karena demonstrasi.

"Memang ada dua anggota saya yang bertugas. Mereka itu melakukan pengawasan di pedestrian di sepanjang Jalan Ahmad Yani. Ada dua anggota saya (dianiaya). satu ditendang yang viral itu, dan satunya lagi diinjak-injak, diambil terus dinjak-injak," ungkap Fikser saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (30/11/2023).

Baca juga: Oknum Buruh Tendang Satpol PP Saat Aksi Unjuk Rasa di Surabaya

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi meminta agar para pelaku penyerangan segera ditangkap.

"Laporan ke polisi sudah. Saya juga sampaikan pada Pak Kapolrestabes, mohon dan meminta untuk menjadi atensi," kata Eri, usai salat jumat di Masjid Al Muhajirin, Jumat (1/12/2023).

Menurut Eri, tindakan penganiayaan tersebut merupakan tindakan yang keterlaluan. Sebab, anggota Satpol PP ketika itu tengah membantu warga di tengah kerumunan buruh yang berunjuk rasa.

"Karena ini sudah perbuatan yang kebangetan. Bagaimana caranya, pelaku harus ditangkap, karena ini preseden buruk untuk Kota Surabaya," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com