Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oknum Buruh Tendang Satpol PP Saat Aksi Unjuk Rasa di Surabaya

Kompas.com - 30/11/2023, 19:47 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Oknum buruh diduga menendang seorang anggota Satpol PP Surabaya saat menggelar demonstrasi kenaikan Upah Minimun Kota/Kabupaten (UMK) di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (30/11/2023).

Video peristiwa dugaan penganiayaan tersebut sempat beredar. Tampak seorang pria berkaus hitam dengan penutup kepala warna merah menendang seorang pria berseragam Satpol PP.

Petugas Satpol PP Surabaya tersebut seketika jatuh tersungkur ke tanah. Kemudian, massa buruh lainnya berdatangan untuk menghentikan tindakan tersebut.

Baca juga: Saat Akses Jalan Kota Surabaya Sempat Lumpuh karena Demonstrasi Buruh

Penjelasan Kasatpol PP

Kasatpol PP Surabaya, Muhammad Fikser membenarkan bahwa anggotanya sempat ditendang oleh oknum buruh saat demonstrasi. Peristiwa penganiayaan itu terjadi di sekitar Jalan Ahmad Yani.

"Memang ada dua anggota saya yang bertugas. Mereka itu melakukan pengawasan di pedestrian di sepanjang Jalan Ahmad Yani. Ada dua anggota saya (dianiaya). satu ditendang yang viral itu, dan satunya lagi diinjak-injak, diambil terus dinjak-injak," ungkap Fikser saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (30/11/2023).

Baca juga: Kecewa Penetapan UMK 2024, Buruh di Banten Ancam Mogok Massal

Fikser mengungkapkan, peristiwa itu berawal ketika anggotanya dimintai tolong oleh seorang warga.

Warga meminta petugas membuka jalan yang macet karena aksi demonstrasi buruh.

"Posisi mereka ada di samping (Kantor) Bulog, posisi saat itu jalan macet kemudian ada warga yang minta tolong kepada mereka untuk memberikan jalan sedikit," jelasnya.

Baca juga: Buruh Jatim Demonstrasi di Surabaya, Sempat Tutup Akses Perbatasan

Namun, sejumlah massa buruh secara tiba-tiba emosi hingga timbulah ketegangan dengan anggota Satpol PP Surabaya. Akhirnya, terjadilah peristiwa penganiyaan tersebut.

"Pada saat itu perdebatan, oknum buruh itu tidak terima, terus oknum buruh itu melakukan kekerasan," ujar dia.

Penjelasan perwakilan demonstran

Juru bicara massa buruh, Nuruddin membenarkan seseorang dalam video yang viral merupakan peserta aksi. Namun Nuruddin mengaku belum tahu terkait peristiwa penendangan.

"Kalau dilihat dari video sepertinya benar (massa aksi). Saya cari tahu dulu," kata Nuruddin.

Diketahui, ratusan buruh di Jawa Timur melakukan aksi unjuk rasa dan sempat melumpuhkan akses jalan tengah Kota Surabaya dalam perjalanan ke Kantor Gubernur, Kamis (30/11/0223).

Para demonstran membentangkan spanduk bertuliskan 'Tolak Formulasi Penetapan Upah PP Nomor 51 Tahun 2023'.

Koordinator aksi, Jazuli mengatakan, aksi tersebut bertujuan untuk menyampaikan aspirasi terkait permintaan buruh mengenai kenaikan Upah Minimun Kota/Kabupaten (UMK) sebesar 15 persen.

"Kalau kenaikan cuma Rp 22.000, Rp 24.000, Rp 30.000, itu bukan kenaikan upah, itu sebuah bentuk penghinaan pemerintah terhadap buruh," kata Jazuli di Jalan Basuki Rahmat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usai Nyabu, Sopir Truk Nyaris Tabrak Polisi Saat Dihentikan di Sidoarjo

Usai Nyabu, Sopir Truk Nyaris Tabrak Polisi Saat Dihentikan di Sidoarjo

Surabaya
10.000 Jemaat Ikuti Misa di Katedral Surabaya, Pesan Mewartakan Kebenaran

10.000 Jemaat Ikuti Misa di Katedral Surabaya, Pesan Mewartakan Kebenaran

Surabaya
5 Partai di Magetan Berkoalisi Usung Cabup-Cawabup di Pilkada 2024

5 Partai di Magetan Berkoalisi Usung Cabup-Cawabup di Pilkada 2024

Surabaya
Desa di Sumenep Beri Makan Lansia Tiap Hari, Sebagian Langsung Disuapi

Desa di Sumenep Beri Makan Lansia Tiap Hari, Sebagian Langsung Disuapi

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
Gelapkan Barang Pelanggan, 3 Karyawan Perusahaan Ekspedisi di Situbondo Ditangkap

Gelapkan Barang Pelanggan, 3 Karyawan Perusahaan Ekspedisi di Situbondo Ditangkap

Surabaya
Wanita di Ngawi Meninggal Usai Cabut Gigi, Dinkes Periksa Dokter yang Menangani

Wanita di Ngawi Meninggal Usai Cabut Gigi, Dinkes Periksa Dokter yang Menangani

Surabaya
2.651 Jemaah Haji Asal Surabaya Divaksinasi Meningitis

2.651 Jemaah Haji Asal Surabaya Divaksinasi Meningitis

Surabaya
Pengangkut Sampah di Kota Malang Jadi Korban Tabrak Lari

Pengangkut Sampah di Kota Malang Jadi Korban Tabrak Lari

Surabaya
299 Calon Jemaah Haji Asal Situbondo Batal Berangkat Tahun Ini karena Tak Lunasi BPIH

299 Calon Jemaah Haji Asal Situbondo Batal Berangkat Tahun Ini karena Tak Lunasi BPIH

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Polda Jatim Tangkap 3 Orang Pembuat Film Pendek 'Guru Tugas'

Polda Jatim Tangkap 3 Orang Pembuat Film Pendek "Guru Tugas"

Surabaya
Dikirimi Video Syur Istri Bersama PIL, Pria Asal Surabaya Lapor Polisi

Dikirimi Video Syur Istri Bersama PIL, Pria Asal Surabaya Lapor Polisi

Surabaya
Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda asal Ponorogo

Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda asal Ponorogo

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com