Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadispenau Sebut KSAU Perintahkan Investigasi Mendalam Jatuhnya Super Tucano

Kompas.com - 18/11/2023, 21:34 WIB
Imron Hakiki,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU), Marsekal TNI Fadjar Prasetyo memerintahkan agar insiden dua pesawat EMB-314 Super Tucano milik TNI Angkatan Udara (AU) yang terjatuh di Kabupaten Pasuruan, Kamis (16/11/2023) lalu diinvestigasi secara mendalam.

Perintah itu disampaikan kepada Kadispenau Marsekal Pertama TNI R. Agung Sasongkojati.

"Kepala Staf TNI Angkatan Udara berpesan kepada saya agar investigasi ini dilakukan secara mendalam," kata Kadispenau dalam keterangan tertulis, Sabtu (18/11/2023).

Baca juga: Tangis Keluarga Iringi Pemakaman 3 Awak Pesawat Super Tucano di TMP Malang

Investigasi mendalam dilakukan untuk mendapatkan informasi selengkap-lengkapnya.

"Investigasi ini bertujuan untuk memperbaiki prosedur yang ada, serta untuk meningkatkan keselamatan terbang dan kerja," jelasnya.

Agung menyebutkan, penyelidikan akan dilakukan oleh pusat kelayakan dan keselamatan TNI Angkatan Udara.

Baca juga: Bersama Super Tucano, Siswa Cemerlang Itu Berpulang

"Kami memiliki kemampuan untuk itu, dan akan kami pastikan berjalan dengan baik dan sesuai dengan prosedur yang berlaku," ujarnya.

Penyelidikan kecelakaan pesawat Super Tucano itu, menurut Agung, tidak hanya melihat pada satu unsur. Namun memenuhi unsur 5M (Man, Mission, Machine, Medium, dan Management).

Model 5M sendiri merupakan model pemecahan masalah dan manajemen risiko yang digunakan untuk keselamatan penerbangan.

"Penyelidikan kecelakaan pesawat modern meliputi 5M itu, dan hal yang lain seperti keadaan kondisi cuaca dan sebagainya," katanya.

Agung mengklarifikasi bahwa sistem penting pada kedua pesawat saat ini sudah berhasil dievakuasi. Meliputi VDR dan NCDC (Video Data Recorder dan Network Centric Data Catridge).

"Saya tegaskan namanya di VDR dan NCDC, bukan FDR. Isinya lebih lengkap, ada gambar video penerbangan sampai saat terakhir, komunikasi pilot, performa pesawat penerbangan, meliputi kecepatan, ketinggian, arah dan sebagainya, serta yang penting juga adalah data dari mesin pesawat. Diharapkan dari alat ini bisa didapatkan data awal mengenai apa yang terjadi pada saat kejadian," urainya.

Untuk diketahui, Sabtu (18/11/2023) KSAU berkunjung ke kediaman keluarga empat perwira yang gugur dalam kecelakaan pesawat. Dalam kunjungannya, KSAU mengucapkan belasungkawa kepada para keluarga korban.

"Kunjungan tauziah ke empat rumah para penerbang yang telah gugur. Di masing-masing tempat, beliau (KSAU) bersilaturahmi dan tauziah dengan keluarga daripada para korban dan mengucapkan belasungkawa yang sebesar-besarnya dan juga," terang Agung.

Menurut Agung, KSAU menyampaikan dukacita yang mendalam terkait peristiwa maut tersebut. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung proses evakuasi korban dan reruntuhan pesawat.

"KASAU menyampaikan ucapan terima kasih kepada aparat setempat, aparat teritorial, kepolisian, semua yang telah mendukung dan rela mengorbankan waktu dan tenaga serta pikiran untuk membantu evakuasi dan membantu kita selama terjadinya kecelakaan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Surabaya
Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Surabaya
Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Surabaya
Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Surabaya
Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Surabaya
Cerita Perempuan di Surabaya 10 Tahun Diteror Foto Mesum oleh Teman SMP

Cerita Perempuan di Surabaya 10 Tahun Diteror Foto Mesum oleh Teman SMP

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Petaka Ledakan Balon Udara di Ponorogo, Tewaskan Siswa yang Akan Lulus

Petaka Ledakan Balon Udara di Ponorogo, Tewaskan Siswa yang Akan Lulus

Surabaya
Truk Ekspedisi Terperosok ke Sungai di Blitar, 4 Orang Luka-luka

Truk Ekspedisi Terperosok ke Sungai di Blitar, 4 Orang Luka-luka

Surabaya
1 Calon Haji Asal Madiun Meninggal, Sempat Mengeluh Tak Enak Badan di Asrama

1 Calon Haji Asal Madiun Meninggal, Sempat Mengeluh Tak Enak Badan di Asrama

Surabaya
Kapten Timnas Rizky Ridho Terima Bonus dari Kampus dan Hadiahkan Jersey untuk Sang Rektor

Kapten Timnas Rizky Ridho Terima Bonus dari Kampus dan Hadiahkan Jersey untuk Sang Rektor

Surabaya
14 Orang Jadi Tersangka Ledakan Balon Udara yang Tewaskan 1 Remaja di Ponorogo

14 Orang Jadi Tersangka Ledakan Balon Udara yang Tewaskan 1 Remaja di Ponorogo

Surabaya
Kronologi Bus Sumber Selamat Terguling di Jalur Solo-Ngawi, 8 Penumpang Selamat

Kronologi Bus Sumber Selamat Terguling di Jalur Solo-Ngawi, 8 Penumpang Selamat

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com