MAGETAN, KOMPAS.com- Mayor (Pnb) Yuda Anggara Seta gugur dalam kecelakaan pesawat Super Tucano di Pasuruan, Jawa Timur saat melakukan latihan formasi, Kamis (16/11/2023).
Sang ayah Purwanto Rohmad mengenang kembali pertemuan terakhir dengan putra yang dicintainya tersebut.
"Ketemu terakhir dua minggu lalu, setelah saya pulang umrah," ungkap sang ayah saat ditemui di rumah duka, Desa Sugihwaras, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Jumat (17/11/2023).
Berat rasanya bagi Purwanto menerima kenyataan bahwa putranya telah gugur saat menjalankan tugas latihan formasi.
Namun menurutnya, niatan sang anak untuk mengumrahkan orangtuanya telah terpenuhi pada September 2023 lalu.
“Keinginannya dia itu mengumrahkan saya dan ibunya. Alhamdulillah sudah terlaksana di bulan September kemarin,” imbuh Purwanto.
Mayor Yuda yang merupakan anak kedua dari tiga bersaudara itu, lanjut sang ayah, memang telah bercita-cita sebagai penerbang.
"Dari kecil memang sudah berkeinginan menjadi seorang penerbang," ungkapnya.
Mayor (Pnb) Yuda Anggara Seta merupakan salah satu korban yang gugur dalam insiden jatuhnya pesawat Super Tucano saat melakukan latihan formasi, Kamis (16/11/2023).
Pesawat itu jatuh di kawasan pertanian warga di Desa Keduwung, Ploso, Pasuruan, Jawa Timur atau di sekitar lereng Bromo.
Mayor Yuda menerbangkan pesawat Super Tucano TT-3103 bersama dengan Kolonel (Pnb) Subhan.
Selain pesawat tersebut, satu pesawat lainnya yakni TT-3111 juga terjatuh. Dua awak pesawat yaitu Letkol Pnb Sandhra Gunawan dan Kolonel Adm Widiono gugur dalam peristiwa itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.