Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Pesilat di Gresik Tewas saat Ujian, Penyelenggara Dikenai Wajib Lapor

Kompas.com - 12/10/2023, 21:59 WIB
Hamzah Arfah,
Farid Assifa

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Setelah menetapkan enam orang sebagai tersangka, dua orang penyelenggara dikenai wajib lapor oleh polisi, buntut tewasnya Muhammad Aditya Pratama (20), warga Desa Semampir, Kecamatan Cerme, Gresik, Jawa Timur.

Adapun pesilat tersebut meninggal dunia usai mengikuti ujian kenaikan sabuk yang digelar di Desa Cerme Kidul, Kecamatan Cerme, Gresik.

Korban sempat dibawa menuju fasilitas kesehatan, namun akhirnya tewas akibat luka parah di kepala.

Baca juga: Detik-detik Pesilat di Gresik Tewas Saat Ujian Kenaikan Sabuk, Dianiaya Senior hingga Dipukul Bambu

Kanit Resmob Satreskrim Polres Gresik Ipda Komang Andhika Hadhitya Prabu mengatakan, ada dua orang yang dikenai wajib lapor lantaran dinilai bertanggung jawab atas agenda ujian kenaikan sabuk, hingga mengakibatkan korban jiwa.

"Wajib lapor ada dua orang, berinisial K dan R. K adalah ketua penyelenggara, sementara R anggota pesilat yang mengantar korban ke puskesmas," ujar Komang kepada awak media, Kamis (12/10/2023).

Komang menjelaskan, baik K maupun R memang tidak terlibat langsung melakukan tindak kekerasan terhadap korban. Namun keterangan dari kedua orang tersebut dibutuhkan pihak kepolisian untuk mendapatkan gambaran kronologi kejadian.

"Mereka memang tidak terlibat aksi kekerasan secara langsung, namun keterangannya sangat dibutuhkan untuk menggambarkan kronologi yang terjadi,” kata Komang.

Menurut informasi yang diperoleh polisi, kejadian tersebut bermula saat korban menjalani ujian kenaikan sabuk di pos dua, di mana korban harus melakoni dua kali berduel.

Masing-masing dijalani korban dengan melawan dua orang dan satu orang penguji, dilanjutkan dengan uji teknik pernafasan.

"Dalam posisi kuda-kuda, korban saat itu sudah lemas, namun tetap dilakukan pemukulan oleh enam orang tersangka," ucap Komang.

Akibatnya, korban tersungkur hingga dua kali, namun para penguji tetap memaksa korban untuk melanjutkan ujian kenaikan sabuk yang dijalani.

Korban bahkan sudah sempat mengaku menyerah tidak kuat, tapi tetap dipaksa untuk berdiri, hingga akhirnya jatuh dan kemudian tidak sadarkan diri.

"Korban benar-benar tidak sadarkan diri setelah terjatuh untuk ketiga kalinya, dengan saat itu kepalanya membentur batu,” tutur Komang.

Korban yang tidak sadarkan diri kemudian dibawa ke Puskesmas Cerme. Namun karena kondisi korban terus memburuk lantas dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ibnu Sina Gresik, hingga akhirnya meninggal dunia pada Senin (9/10/2023).

Baca juga: Ujian Kenaikan Sabuk Berujung Tewasnya Pesilat di Gresik Disebut Salahi Prosedur

Atas kejadian ini, pihak kepolisian menyatakan masih melakukan proses penyidikan lebih lanjut. Termasuk, meminta keterangan dari para pengurus perguruan silat terkait prosedur dan pelaksanaan ujian kenaikan sabuk.

"Terkait prosedur tentang pelaksanaan UKT (ujian kenaikan tingkat) yang harusnya dilakukan, jika terbukti ada unsur kelalaian, tentu akan ada pemeriksaan lanjutan,” ucap Komang.

Sebelumnya, tim Resmob Satreskrim Polres Gresik yang dipimpin Komang sudah mengamankan enam orang pelaku tindak kekerasan terhadap korban. Berinisial D (17), AS (20), RM (20), ARG (15), S (19) dan HS (17), yang semuanya merupakan warga Kecamatan Cerme, Gresik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Surabaya
Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Surabaya
PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Surabaya
Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Surabaya
Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Surabaya
Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Surabaya
Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Surabaya
Cerita Perempuan di Surabaya 10 Tahun Diteror Foto Mesum oleh Teman SMP

Cerita Perempuan di Surabaya 10 Tahun Diteror Foto Mesum oleh Teman SMP

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com