KOMPAS.com - Luluk, seorang istri polisi di Kabupaten Probolinggi, Jawa Timur, menjadi sorotan setelah mengunggah video kekesalannya terhadap siswi magang pusat perbelanjaan.
Video tersebut diunggah di akun TikTok-nya yang memiliki pengikut lebih dari 941.000 akun. Setelah kasus tersebut mencuat, suami Luluk yakni Bripka Nuril diperiksa oleh Propam.
Hal tersebut diungkapkan Wakapolres Probolinggo Kompol Nur Halim.
Ia mengatakan, Luluk adalah anggota Bhayangkari, sedangkan suaminya yakni Bripka Nuril bertugas di Polsek di wilayah hukum Polres Probolinggo.
"Yang bersangkutan sudah kami panggil bersama suaminya untuk diperiksa. Hasil klarifikasi, saat kejadian yang bersangkutan (Luluk) dalam kondisi emosi," katanya, Selasa (5/9/2023).
Baca juga: Saat Seleb TikTok yang Juga Istri Polisi Bentak Siswi Magang di Probolinggo
Nur Halim menyatakan, saat dipanggil, Luluk dan Nuril bersedia meminta maaf kepada siswi dan manajemen pusat perbelanjaan.
Pihaknya juga akan mengadakan pertemuan atau mediasi antara Luluk dan Nuril dengan pihak sekolah.
"Yang bersangkutan juga diminta membuat permintaan maaf sesuai yang diinginkan pihak sekolah. Saat ini, konten yang berhubungan dengan siswi sudah dihapus semua dari akun TikTok yang bersangkutan," paparnya.
Dalam kontennya, Luluk kerap menunjukkan kehidupan yang mewah seperti plesiran ke Bali hingga luar negeri.
Melalui akun media sosialnya, Luluk menjalankan bisnis busana, jastip, dan jasa endorse.
"Kami mengimbau kepada Bhayangkari untuk tidak bermain media sosial, termasuk TikTok terkait dengan gaya hidup. Apabila kedapatan akan ada sanksi dari kedinasan," tegasnya, Selasa (5/9/2023).
Baca juga: Istri Polisi Probolinggo Curhat di Medsos soal Pelayanan Siswi Magang dan Berujung Somasi
Nur Halim menyatakan, Polres Probolinggo meminta Bripka Nuril untuk memberikan teguran dan nasihat pula kepada Luluk agar tidak bergaya hidup mewah.
"Namun, untuk selanjutnya, apabila ada unsur kode etik dan disiplin tetap akan kami proses," ungkapnya.
Diketahui, siswi SMA yang dibentak oleh Luluk adalah siswi magang yang berasal dari SMKN 1 Kota Probolinggo.
Terkait kasus yang dialami siswinya, pihak sekolah mengambil tindakan serius.