NGAWI, KOMPAS.com – Dampak kekeringan di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, semakin meluas. Warga di sembilan desa mengalami kesulitan air bersih.
“Ada tambahan dua desa lagi yaitu Desa Kenongo Rejo dan Desa Pandean yang mengalami kekeringan. Jadi ada sembilan desa yang mengalami kekeringan," kata Staf BPBD Kabupaten Ngawi Yudha Herlambang saat melakukan pengiriman air bersih ke Desa Kerek, Jumat (25/8/2023).
Untuk mengatasi kebutuhan air bersih di sembilan desa itu, BPBD Kabupaten Ngawi telah melakukan pengiriman air bersih sebanyak 20 mobil tangki dengan kapasitas 8.000 liter.
"Kita dropping air bersih dua atau tiga hari sekali ke sembilan desa yang mengalami kekeringan. Sampai tanggal 23 Agustus kita telah dropping 20 mobil tangki," imbuhnya.
Baca juga: 247 KK di Jember Alami Kekurangan Air Bersih akibat Sumur Mengering
Yudha mengatakan, kekeringan di Kabupaten Ngawi diperkirakan akan terjadi hingga bulan September mendatang.
Salah satu warga Desa Kerek, Seneng (45), yang ikut mengantre air bersih, mengatakan, air bersih yang dikirim BPBD digunakan warga untuk kebutuhan sehari-hari, seperti memasak, minum serta kebutuhan mandi.
Baca juga: Kekeringan Ekstrem di Jateng, Ganjar Upaya Kirim Bantuan Air
Seneng mengatakan, warga mulai kesulitan air bersih sejak sebulan terakhir.
"Sebulan terakhir yang parah, karena sumur yang biasa kami gunakan kering dan Pamsimas-nya mati. Untuk menghemat air kita mandinya sehari sekali," katanya.
Kepala Desa Kerek, Bayu Onggo Baskoro mengatakan, setiap musim kemarau, sekitar 1.200 warganya bergantung pada kiriman air bersih yang dilakukan BPBD Kabupaten Ngawi.
Keberadaan program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat atau Pamsimas menurutnya belum efektif mengatasi kebutuhan air bersih bagi warganya di saat musim kemarau.
"Debit air Pamsimas sangat berkurang saat musim kemarau sehingga warga sangat bergantung kepada bantuan dropping air bersih dari BPBD. Hari ini tadi ada dropping dari BBWS Das Solo untuk tiga titik," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.