Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Alumnus UTM Bangkalan yang Ijazahnya Tak Terdaftar di Kemendikbud Ristek: Ditolak Saat Lamar Kerja

Kompas.com, 23 Agustus 2023, 18:26 WIB
Taufiqurrahman,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BANGKALAN, KOMPAS.com – Para alumnus Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Bangkalan, Jawa Timur membenarkan bahwa ijazah mereka tidak terdaftar di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDPT) Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

Tak terdaftarnya ribuan ijazah alumni memicu aksi mahasiswa. Mereka melakukan aksi unjuk rasa pada Senin (21/8/2023).

Baca juga: Ribuan Ijazah Alumni UTM Bangkalan Tak Terdaftar di Kemendikbud Ristek, Mahasiswa Demo Rektor

Ijazah tak terdaftar

Salah satu alumnus UTM Bangkalan, Ayu Windayani dari Program Studi (Prodi) Hukum mengaku beberapa kali ditolak saat melamar pekerjaan di salah satu perusahaan besar.

“Saya beberapa kali melamar pekerjaan ditolak karena perusahaan itu mensyaratkan ijazah terdaftar di kementerian. Setelah saya cek awal Agustus kemarin, ternyata memang tidak terdaftar,” kata Ayu Windayani, Rabu (23/8/2023).

Baca juga: UTM Bangkalan Janji Segera Tuntaskan Ijazah Alumni yang Belum Terdaftar di Kemendikbud Ristek

Alumnus lain dari Program Studi (Prodi) Manajemen, Sukron Makmun mengungkapkan, informasi mengenai tidak terdaftarnya ijazah tersebut tersebar di berbagai grup WhatsApp alumni UTM Bangkalan.

Setelah melakukan pengecekan secara daring, nomor seri ijazahnya tidak tercantum dan tidak terdaftar di laman PDPT Kemendikbud Ristek.

Baca juga: Penjelasan UMT Bangkalan soal Ijazah Alumni Tak Terdaftar di Kemendikbud Ristek

“Ini kok seperti kuliah 4 tahun (kuliah) tidak ada manfaatnya jika ijazah tidak terdaftar. Saya kaget karena ijazah saya tidak terdaftar. Teman-teman saya yang lain, terutama yang lulusan tahun 2022 juga begitu, sama-sama tidak terdaftar,” kata Sukron Makmun.

Sukron rencananya tahun ini akan mendaftarkan diri sebagai calon Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Bangkalan. Dirinya menjadi khawatir setelah mengetahui ijazahnya tidak terdaftar.

“Tapi mudah-mudahan segera diselesaikan oleh pihak kampus,” ujar Sukron.

Baca juga: Penjelasan UMT Bangkalan soal Ijazah Alumni Tak Terdaftar di Kemendikbud Ristek

Penjelasan kampus

Wakil Rektor 1 UTM Bangkalan, Achmad Amzeri mengatakan, kasus tidak terdaftarnya ribuan ijazah alumni disebabkan karena adanya perubahan sistem pendaftaran dari Kemendikbud Ristek. Pendaftaran yang baru harus diinput satu persatu.

“Setiap hari kami input data ke sistem baru kementerian. Dari 1.800 lulusan, sudah ada 600 data yang terinput. Kami mohon maaf kepada alumni atas ketidaknyamanan ini karena faktor perubahan dari kementerian,” kata Achmad melalui sambungan telpon seluler.

Achmad mengungkapkan, kasus tidak terdaftarnya ijazah itu bukan hanya dialami oleh UTM. Namun juga beberapa kampus lainnya di Indonesia.

“Saya berjanji, bulan Agustus ini tuntas. Semoga tidak ada kendala pada sistem kementerian,” ungkap Achmad.

Baca juga: Ribuan Ijazah Alumni UTM Bangkalan Tak Terdaftar di Kemendikbud Ristek, Mahasiswa Demo Rektor

Unjuk rasa

Presiden Mahasiswa (Presma) UTM Bangkalan, Achmad Roby Gunawan mengatakan bahwa persoalan tidak terdaftarnya ijazah itu merupakan aspirasi dari alumni.

Aspirasi itu sudah disampaikan kepada rektorat melalui forum audiensi. Namun persoalan itu belum diselesaikan.

“Kami sudah sampaikan beberapa kali kepada rektor, tapi belum ada tanggapan serius seperti apa solusinya,” kata Roby Gunawan.

Karena tidak kunjung mendapatkan jawaban dan solusi atas problem ijazah tersebut, mahasiswa berunjuk rasa pada Senin (21/8/2023) sebagai bentuk empati mereka kepada alumni UTM.

“Kami kasihan kepada para alumnus yang melamar pekerjaan ditolak karena ijazah mereka tidak terdaftar di kementerian. Semoga setelah aksi kemarin, pihak kampus segera menuntaskannya,” ungkap Roby.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau