SUMENEP, KOMPAS.com - Garis polisi melintang, mengelilingi sudut rumah-rumah warga di Dusun Tengah, Desa Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Minggu (13/8/2023).
Di balik garis-garis polisi tersebut, berdiri lima rumah warga Dusun Tengah, RT 07, RW 02, Desa Moncek Tengah, yang menjadi lokasi awal munculnya suara dentuman misterius pada Sabtu (12/8/2023).
Kelima rumah, beserta akses jalan di depan bangunan kini telah disterilkan.
Baca juga: BPBD Sebut Dentuman Mesterius di Sumenep Mirip Suara Orang Gali Sumur
Sejak awal muncul hingga kini, sumber suara dentuman tersebut masih menjadi teka-teki.
Suara dentuman misterius yang terjadi di Dusun Tengah, Desa Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, terjadi pada Sabtu (12/8/2023) pagi.
Saat itu, sejumlah warga tengah melakukan aktivitas seperti hari-hari sebelumnya.
Namun, sekitar pukul 09.45 WIB, dentuman mulai terdengar di salah satu sudut yang ternyata bersumber dari bawah tanah satu rumah.
Baca juga: BMKG Pasang Alat Pendeteksi Getaran di Lokasi Dentuman Misterius di Sumenep
Tak lama setalah itu, warga di lima rumah merasakan dentuman serupa dengan jelas.
Lima rumah itu yakni rumah milik Jakfar, Jazuli, Badrun, Ramli dan Naim. Semuanya merupakan warga Dusun Tengah, Desa Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng, Sumenep.
Salah seorang pemilik rumah, Jazuli mengaku, dentuman misterius itu terjadi berulang kali sejak pukul 09.45 WIB hingga pukul 10.30 WIB. Warga sekitar seketika pun seketika geger.
Kendati begitu, Jazuli mengaku suara dentuman itu tak menimbulkan kerusakan apa pun. Lima rumah yang merasakan tetap kokoh berdiri.
"Suaranya (dentuman) cukup keras, tapi tidak menimbulkan kerusakan apa pun. Rumah retak itu tidak ada," kata Jazuli kepada Kompas.com, Sabtu (12/8/2023).
Usai munculnya suara dentuman, sejumlah warga meninggalkan rumah lantaran takut.
"Setelah mendengar suara (dentuman), kami melapor ke petugas, terus diimbau untuk mengungsi," ujarnya.
Baca juga: Fakta Suara Dentuman di Sumenep, Kesaksian Warga dan Imbauan Tak Sebar Hoaks