Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dentuman Misterius di Sumenep, Awal Kemunculan sampai Para Ahli Diterjunkan

Kompas.com - 14/08/2023, 04:40 WIB
Ach Fawaidi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SUMENEP, KOMPAS.com - Garis polisi melintang, mengelilingi sudut rumah-rumah warga di Dusun Tengah, Desa Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Minggu (13/8/2023).

Di balik garis-garis polisi tersebut, berdiri lima rumah warga Dusun Tengah, RT 07, RW 02, Desa Moncek Tengah, yang menjadi lokasi awal munculnya suara dentuman misterius pada Sabtu (12/8/2023).

Kelima rumah, beserta akses jalan di depan bangunan kini telah disterilkan.

Baca juga: BPBD Sebut Dentuman Mesterius di Sumenep Mirip Suara Orang Gali Sumur

Sejak awal muncul hingga kini, sumber suara dentuman tersebut masih menjadi teka-teki.

Awal mula kemunculan

Suara dentuman misterius yang terjadi di Dusun Tengah, Desa Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, terjadi pada Sabtu (12/8/2023) pagi.

Saat itu, sejumlah warga tengah melakukan aktivitas seperti hari-hari sebelumnya.

Namun, sekitar pukul 09.45 WIB, dentuman mulai terdengar di salah satu sudut yang ternyata bersumber dari bawah tanah satu rumah.

Baca juga: BMKG Pasang Alat Pendeteksi Getaran di Lokasi Dentuman Misterius di Sumenep

Tak lama setalah itu, warga di lima rumah merasakan dentuman serupa dengan jelas.

Lima rumah itu yakni rumah milik Jakfar, Jazuli, Badrun, Ramli dan Naim. Semuanya merupakan warga Dusun Tengah, Desa Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng, Sumenep.

Terjadi berulang

Bupati Sumenep saat mengunjungi lokasi dentuman di Dusun Tengah, Desa Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Minggu (13/8/2023). KOMPAS.com/ACH. FAWAIDI Bupati Sumenep saat mengunjungi lokasi dentuman di Dusun Tengah, Desa Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Minggu (13/8/2023).

Salah seorang pemilik rumah, Jazuli mengaku, dentuman misterius itu terjadi berulang kali sejak pukul 09.45 WIB hingga pukul 10.30 WIB. Warga sekitar seketika pun seketika geger.

Kendati begitu, Jazuli mengaku suara dentuman itu tak menimbulkan kerusakan apa pun. Lima rumah yang merasakan tetap kokoh berdiri.

"Suaranya (dentuman) cukup keras, tapi tidak menimbulkan kerusakan apa pun. Rumah retak itu tidak ada," kata Jazuli kepada Kompas.com, Sabtu (12/8/2023).

Usai munculnya suara dentuman, sejumlah warga meninggalkan rumah lantaran takut.

"Setelah mendengar suara (dentuman), kami melapor ke petugas, terus diimbau untuk mengungsi," ujarnya.

Baca juga: Fakta Suara Dentuman di Sumenep, Kesaksian Warga dan Imbauan Tak Sebar Hoaks

Kini, lanjut Jazuli, ia bersama keluarga memilih untuk mengungsi ke rumah kerabat, sampai petugas menemukan penjelasan terkait sumber suara dentuman.

"Kalau kami menunggu informasi lebih lanjut dari pihak berwenang," katanya.

Warga diminta tenang

Bupati Sumenep saat mengunjungi lokasi dentuman dan mengajak warga berdoa, Minggu (13/8/2023). KOMPAS.com/ACH. FAWAIDI Bupati Sumenep saat mengunjungi lokasi dentuman dan mengajak warga berdoa, Minggu (13/8/2023).

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kalianget Sumenep, Usman Holid mengungkapkan suara dentuman misterius yang terdengar di Dusun Tengah, Desa Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng, baru pertama kali terjadi.

"Setahu saya baru kali ini ada fenomena (dentuman misterius) seperti itu," kata Usman saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (12/8/2023).

Usman menjelaskan, berkoordinasi dengan bagian geofisika untuk mengetahui apa penyebab atau sumber dentuman tersebut.

Baca juga: Bupati Datangi Lokasi Dentuman Misterius di Sumenep, Ajak Warga Berdoa dan Waspada

Namun, lanjut Usman, pihaknya tak bisa menarik kesimpulan lebih jauh lantaran diperlukan penelitian lebih dalam.

"Sumber atau penyebab belum diketahui teman-teman geofisika juga masih perlu melakukan survei dulu," tuturnya.

Sementara itu, Bupati Sumenep Achmad Fauzi mendatangi Dusun Tengah, Desa Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Minggu (13/8/2023).

Baca juga: Selidiki Dentuman Misterius di Sumenep, Ahli Geologi Diturunkan


Ia meminta warga di sekitar lokasi untuk tetap tenang dan waspada. 

"Tadi saya sudah sampaikan di lapangan, masyarakat tenang saja, tidak usah panik, dan banyak berdoa," kata Fauzi kepada Kompas.com, Minggu.

Fauzi menyebutkan, sejak dentuman pertama kali terjadi, ia langsung mengutus BPBD Sumenep untuk menetap di lokasi.

"Waktu ada dentuman saya utus BPBD kemarin, setelah BPBD datang dentumannya berhenti. Tapi setalah pulang jam 13.00 WIB ada dentuman lagi sedikit, dan pada akhirnya kita putuskan BPBD di sana," kata dia.

Baca juga: Detik-detik Dentuman Misterius dari Bawah Tanah Terjadi di Sumenep, Warga Diimbau Tetap Tenang

Pihaknya juga langsung berkoordinasi dengan BMKG untuk mengetahui penyebab atau sumber dentuman itu berasal.

"Dari BMKG akan mencoba datang kesana (Dusun Tengah, Desa Moncek Tengah), pasang alat (deteksi dentuman) dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi," kata Fauzi.

BMKG pasang seismograf

Warga saat menunjukkan salah satu sisi sumber suara dentuman misterius di Dusun Tengah, Desa Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Sabtu (12/8/2023).Polres Sumenep Warga saat menunjukkan salah satu sisi sumber suara dentuman misterius di Dusun Tengah, Desa Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Sabtu (12/8/2023).

Tim ahli dari Stasiun Geofisika kelas II BMKG Pasuruan Jawa Timur mendatangi Dusun Tengah, Desa Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, Minggu (13/8/2023).

Koordinator Observasi dan Informasi BMKG Pasuruan Suwarto mengatakan, kedatangan mereka untuk melakukan penelitian terkait sumber atau penyebab dentuman misterius.

"Kita tadi sudah sampai ke lokasi kemudian kita pasang alat yang ada di kami, nama alatnya seismograf yakni untuk mengukur getaran. Jadi kita pasang disana mungkin sampai besok pagi kita ambil datanya," kata Suwarto kepada Kompas.com, Minggu (13/8/2023).

Baca juga: Fakta Suara Dentuman di Sumenep, Kesaksian Warga dan Imbauan Tak Sebar Hoaks

Suwarto menjelaskan, seismograf sendiri merupakan sebuah perangkat yang digunakan untuk mengukur pergerakan bumi.

Alat tersebut terdiri dari sensor pendeteksi gerakan tanah, dan disebut seismometer, yang digabungkan dengan sistem perekaman.

Dengan alat itu, ia berharap bisa mengetahui sumber atau penyebab dentuman misterius yang terdengar dari bawah tanah rumah warga di Sumenep. Dengan catatan, dentuman itu kembali terjadi.

Dari getaran itu personel BMKG akan melakukan analisis. Di antaranya yang bisa disimpulkan adalah data tentang lapisan tanah.

"Harapannya pas kita pasang alat itu ada getarannya, ada bunyinya, jadi kita bisa analisis," kata dia.

Baca juga: Detik-detik Dentuman Misterius dari Bawah Tanah Terjadi di Sumenep, Warga Diimbau Tetap Tenang

Suara dentuman misterius terdengar dari bawah tanah rumah warga Dusun Tengah, Desa Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Sabtu (12/8/2023).Polres Sumenep Suara dentuman misterius terdengar dari bawah tanah rumah warga Dusun Tengah, Desa Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Sabtu (12/8/2023).

Ia mengaku, untuk bisa mencari penyebab dan sumber dentuman itu diperlukan waktu yang tak sebentar dan dengan alat yang lebih komprehensif. BMKG mengupayakan agar hasil analisis bisa diketahui dalam waktu yang telah ditentukan.

"Sebenarnya butuh waktu yang lebih lama dan peralatan yang lebih komprehensif. Karena untuk mencari penyebabnya (dentuman) itu memang butuh proses, butuh peralatan yang lain juga," tuturnya.

Pihaknya mengaku, akan berada di Sumenep hingga Selasa Selasa (15/8/2023) mendatang. Apa pun hasilnya nanti, akan langsung disampaikan ke pemerintah daerah dalam hal ini BPBD Kabupaten Sumenep.

"Jadi besok kita ambil datanya, alatnya kan sudah kami pasang, hasil analisisnya nanti kita diskusikan dengan teman-teman, yakni ke BPBD," kata dia.

Peneliti ITS diterjunkan

Sementara itu, para peneliti Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya diberangkatkan ke Sumenep untuk mencari sumber dentuman.

Baca juga: BPBD Sebut Dentuman Mesterius di Sumenep Mirip Suara Orang Gali Sumur

Pakar Geologi ITS Amien Widodo berpendapat, suara dentuman misterius tersebut dapat muncul dari pengerjaan proyek fisik seperti galian atau pertambangan.

"Bisa jadi, ada penambangan, ada penggalian sumur, atau pendalaman sumur, atau ada pendalaman sumur dengan bor jojoh," kata dia saat dihubungi oleh Kompas.com, Minggu (13/8/2023).

Meski begitu, hal itu masih sebatas dugaan yang harus dibuktikan.

"Mungkin bukan peristiwa geologi," katanya.

Suara dentuman yang sama juga pernah terjadi di Ponorogo dan Trenggalek.

"Dulu tahun 2011, tapi lebih keras, (peristiwa di Trenggalek dan Ponorogo) diduga pergeseran patahan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

30 Persen Calon Jemaah Haji asal Kota Malang merupakan Lansia

30 Persen Calon Jemaah Haji asal Kota Malang merupakan Lansia

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Alasan Polisi Hentikan Penyidikan Kasus Kecelakaan Moge di Probolinggo

Alasan Polisi Hentikan Penyidikan Kasus Kecelakaan Moge di Probolinggo

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Cerita Relawan Tagana Sahrul Mustofa, Mengabdi untuk Kemanusiaan Jadi Panggilan Jiwa

Cerita Relawan Tagana Sahrul Mustofa, Mengabdi untuk Kemanusiaan Jadi Panggilan Jiwa

Surabaya
Usai Nyabu, Sopir Truk Nyaris Tabrak Polisi Saat Dihentikan di Sidoarjo

Usai Nyabu, Sopir Truk Nyaris Tabrak Polisi Saat Dihentikan di Sidoarjo

Surabaya
10.000 Jemaat Ikuti Misa di Katedral Surabaya, Pesan Mewartakan Kebenaran

10.000 Jemaat Ikuti Misa di Katedral Surabaya, Pesan Mewartakan Kebenaran

Surabaya
5 Partai di Magetan Berkoalisi Usung Cabup-Cawabup di Pilkada 2024

5 Partai di Magetan Berkoalisi Usung Cabup-Cawabup di Pilkada 2024

Surabaya
Desa di Sumenep Beri Makan Lansia Tiap Hari, Sebagian Langsung Disuapi

Desa di Sumenep Beri Makan Lansia Tiap Hari, Sebagian Langsung Disuapi

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
Gelapkan Barang Pelanggan, 3 Karyawan Perusahaan Ekspedisi di Situbondo Ditangkap

Gelapkan Barang Pelanggan, 3 Karyawan Perusahaan Ekspedisi di Situbondo Ditangkap

Surabaya
Wanita di Ngawi Meninggal Usai Cabut Gigi, Dinkes Periksa Dokter yang Menangani

Wanita di Ngawi Meninggal Usai Cabut Gigi, Dinkes Periksa Dokter yang Menangani

Surabaya
2.651 Jemaah Haji Asal Surabaya Divaksinasi Meningitis

2.651 Jemaah Haji Asal Surabaya Divaksinasi Meningitis

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com