Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lansia di Bangkalan Diduga Tampar Gadis yang Menolak Dinikahi

Kompas.com - 09/08/2023, 23:04 WIB
Taufiqurrahman,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BANGKALAN, KOMPAS.com - ML (19), seorang gadis asal Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, melaporkan seorang pria lanjut usia berinisial MS (60) asal Kecamatan Konang, Kabupaten Bangkalan.

MS diduga melakukan penganiayaan kepada korban setelah ajakannya untuk menikah, ditolak oleh ML.

Baca juga: 30 Tahun Tak Dapat Jatah, BUMD Bangkalan Akhirnya Ikut Kelola Migas Blok WMO

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Bangkalan, Ajun Komisaris Polisi Bangkit Dananjaya menuturkan, pelapor datang ke unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) untuk melaporkan MS atas dugaan penganiayaan, Rabu (9/8/2023).

Pelapor didampingi oleh sanak saudaranya.

"Laporan sudah kami terima dan langsung diperiksa oleh penyidik," terang Bangkit melalui sambungan telepon seluler. 

Baca juga: Polisi Amankan Terduga Pelaku Penganiayaan Bayi 11 Bulan hingga Tewas di Makassar

Bangkit menambahkan, berdasarkan keterangan pelapor, terlapor melakukan penganiayaan dengan cara menampar wajah pelapor sebanyak dua kali di rumah pelapor. 

"Motif penganiayaan itu karena pelapor menolak ajakan terlapor untuk dinikahi," ujar Bangkit. 

Alasan pelapor menolak ajakan menikah karena terlapor berbohong mengenai statusnya. 

"Pengakuan terlapor belum pernah menikah. Namun kemudian terungkap bahwa terlapor sudah punya anak dan istri sehingga pelapor tidak mau lagi berhubungan," ungkap Bangkit. 

Sebelumnya, antara pelapor dan terlapor sempat menjalin hubungan asmara.

Perkenalan keduanya berawal dari media sosial. Karena menggunakan media sosial, terlapor mudah menyembunyikan identitasnya.  

Baca juga: Maling Motor di Bangkalan Disiram Bensin dan Nyaris Dibakar Massa

"Terlapor ini sempat mendatangi rumah pelapor. Bahkan sampai gedor-gedor pintu dan mendobraknya," kata Bangkit. 

Polisi masih akan melakukan penyelidikan dan segera memanggil para saksi, termasuk terlapor. 

"Besok surat panggilan akan dikirim. Sampai saat ini belum ada tersangka," ungkapnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Seorang Karyawan Terluka Saat Gagalkan Perampokan Alfamart di Probolinggo

Seorang Karyawan Terluka Saat Gagalkan Perampokan Alfamart di Probolinggo

Surabaya
11 Orang Berebut Rekomendasi PDI-P untuk Maju Pilkada Sumenep 2024

11 Orang Berebut Rekomendasi PDI-P untuk Maju Pilkada Sumenep 2024

Surabaya
Tanggapi RUU Penyiaran, Akademisi Unmuh Jember: Jurnalisme Investigasi Harus Dijamin Kebebasannya

Tanggapi RUU Penyiaran, Akademisi Unmuh Jember: Jurnalisme Investigasi Harus Dijamin Kebebasannya

Surabaya
Pilkada Kota Malang, Tiga Orang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Pilkada Kota Malang, Tiga Orang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Surabaya
Kronologi Ledakan Serbuk Petasan di Ponorogo yang Lukai 3 Warga, Dipicu Rokok

Kronologi Ledakan Serbuk Petasan di Ponorogo yang Lukai 3 Warga, Dipicu Rokok

Surabaya
Ledakan Dipicu Serbuk Petasan Terjadi di Ponorogo, 3 Orang Luka-luka

Ledakan Dipicu Serbuk Petasan Terjadi di Ponorogo, 3 Orang Luka-luka

Surabaya
Mantan Wabup Lumajang Daftar Bacabup di Kantor PDI-P

Mantan Wabup Lumajang Daftar Bacabup di Kantor PDI-P

Surabaya
Cegah DBD, Petugas Rutin Lakukan 'Fogging' di Asrama Haji Surabaya

Cegah DBD, Petugas Rutin Lakukan "Fogging" di Asrama Haji Surabaya

Surabaya
Pasangan Muda-mudi Mesum di Taman Kota Sumenep, Satpol PP Perketat Pengawasan

Pasangan Muda-mudi Mesum di Taman Kota Sumenep, Satpol PP Perketat Pengawasan

Surabaya
Balon Udara Berisi Petasan Meledak di Ponorogo, Terduga Pelaku Coba Hilangkan Barang Bukti

Balon Udara Berisi Petasan Meledak di Ponorogo, Terduga Pelaku Coba Hilangkan Barang Bukti

Surabaya
Oknum Polisi di Surabaya Ditangkap atas Kasus Penipuan dan Penggelapan

Oknum Polisi di Surabaya Ditangkap atas Kasus Penipuan dan Penggelapan

Surabaya
Kisah Eko, 20 Tahun Mengabdi untuk Tagana Lumajang, Pernah Tak Pulang 2 Bulan

Kisah Eko, 20 Tahun Mengabdi untuk Tagana Lumajang, Pernah Tak Pulang 2 Bulan

Surabaya
Gedung Sekolah Diklaim Milik Orang, Murid TK di Lumajang Numpang Belajar di Rumah Warga sejak 6 Bulan Terakhir

Gedung Sekolah Diklaim Milik Orang, Murid TK di Lumajang Numpang Belajar di Rumah Warga sejak 6 Bulan Terakhir

Surabaya
Sederet Fakta Fortuner Masuk Jurang di Kawasan Bromo, 4 Orang Tewas, Diduga Melaju dengan Kecepatan Tinggi

Sederet Fakta Fortuner Masuk Jurang di Kawasan Bromo, 4 Orang Tewas, Diduga Melaju dengan Kecepatan Tinggi

Surabaya
Ahmad Dhani Masuk Bursa Pilkada Surabaya 2024 dari Gerindra

Ahmad Dhani Masuk Bursa Pilkada Surabaya 2024 dari Gerindra

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com