Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud MD: Potensi Polarisasi Masyarakat Saat Pemilu 56 Persen, Politik Identitas Paling Bahaya

Kompas.com - 08/08/2023, 15:29 WIB
Achmad Faizal,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Menkopolhukam Mahfud MD menyebut ada kemungkinan timbulnya polarisasi di tengah masyarakat saat Pemilu 2024. Persentase kemungkinan polarisasi menurut dia berada di angka 56 persen.

Polarisasi yang dimaksud, berbentuk pencemaran nama baik, berita bohong, hingga praktik politik identitas.

Baca juga: Mahfud: Sampai Saat Ini, Tidak Ada Lagi Isu Penundaan Pemilu atau Perpanjangan Periode

"Potensi polarisasi masih 56 persen di Pemilu tahun depan. Bentuknya pencemaran nama baik, berita bohong, dan politik identitas," katanya dalam Forum Diskusi Sentra Gakkumdu di  Surabaya, Jawa Timur, Selasa (8/8/2023)

Dari kemungkinan polarisasi tersebut, menurut Mahfud, politik identitas bisa menjadi hal yang paling berbahaya karena dapat memecah belah masyarakat.

Karena itu dia kembali mengingatkan bahwa Pemilu adalah sarana mencari pemimpin. Setelah pemimpin terpilih, proses pemilu sudah selesai.

Baca juga: Ungkap Salah Satu Penyakit Pemilu, Mahfud: Banyak Politik Uang di KPU

 

"Jangan sampai memecah belah, atau bahkan sampai musuhan bertahun-tahun gara gara Pemilu," ujarnya.

Mahfud menegaskan bahwa persiapan Pemilu sudah hampir 100 persen.

"Kalau persiapan Pemilu sudah hampir 100 persen siap, tepatnya 99 persen siap," terangnya.

Dia mengaku sudah berkeliling untuk memantau persiapan terkini gelaran Pemilu di daerah-daerah termasuk Jawa Timur.

"Kami ingin Pemilu tahun depan lebih berkualitas, dari petugas dan pelaksanaan," tutupnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com