BLITAR, KOMPAS.com – Seorang siswa SMP Negeri 1 Kota Blitar, Jawa Timur, FMS (14), memiliki kebiasaan melempari kereta api yang sedang lewat dengan menggunakan batu.
FMS tinggal bersama orangtuanya di rumah yang dekat rel tidak jauh dari Stasiun Blitar, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar.
Namun, FMS kena batunya pada Jumat (28/7/2023), usai melempari Kereta Api (KA) Matarmaja relasi Malang-Pasar Senen yang sedang melintas ke arah Stasiun Blitar sekitar 10.57 WIB.
Baca juga: Siswa SMP di Blitar Diduga Lempar Batu ke KA Matarmaja, Masinis Terluka
Saat itu, FMS sedang nongkrong dengan lima orang temannya di dekat rel kereta api sepulang dari sekolah.
Batu yang dilempar FMS ke arah lokomotif yang menarik rangkaian kereta api masuk melalui jendela dan mengenai leher sang masinis sehingga tidak dapat melanjutkan perjalanan.
“Masinis mengalami luka ringan, luka gores pada bagian leher, namun untuk keselamatan maka dilakukan penggantian masinis,” ujar Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 7 Madiun saat dikonfirmasi ulang, Sabtu (29/7/2023).
Di Stasiun Blitar, kata Supriyanto, sang masinis membuat laporan dan segera ditindaklanjuti dengan penyisiran oleh Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska).
Tidak butuh waktu lama, personel Polsuska mendapati enam pelajar SMP yang sedang nongkrong di pinggir rel.
Baca juga: Ditanya Kisahnya Selamatkan Ratusan Penumpang KA Brantas, Masinis: Keajaiban Tuhan
Salah satu di antara mereka, FMS, mengaku sebagai pelempar batu ke arah lokomotif KA Matarmaja.
FMS pun dibawa ke Stasiun Blitar dan selanjutnya diserahkan ke Polsek Kepanjenkidul, Kota Blitar.