Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kakak yang Hilang Saat Selamatkan Adik di Kali Lamong Gresik Ditemukan Meninggal

Kompas.com, 26 Desember 2022, 21:20 WIB
Hamzah Arfah,
Krisiandi

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Nanang Kurniawan (26), warga Jombang, yang hilang setelah terseret arus Kali Lamong di Desa Bulangkulon, Kecamatan Benjeng, Gresik, Jawa Timur, ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa, Senin (26/12/2022).

Pria asal Desa Kedunglumpang, Kecamatan Mojoagung, Jombang tersebut, sebelumnya terseret arus Kali Lamong usai menolong adiknya Aris Setiawan (22), yang tercebur ke sungai setelah terpeleset ketika sedang mencuci tangan, Minggu (25/12/2022).

"Alhamdulillah sudah ditemukan, tadi sore. Ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia," ujar Plt Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Benjeng Iptu Moch Dawud, saat dikonfirmasi, Senin.

Baca juga: 6 Siswi Peziarah Tergencet Bus dan Mobil di Parkiran Makam Sunan Giri Gresik, 1 Meninggal

Setelah Nanang hanyut terseret arus Kali Lamong, tim pencarian bersama warga langsung menyisir sepanjang Kali Lamong di sekitaran korban dinyatakan tenggelam.

Namun hingga Minggu petang, korban belum diketemukan hingga agenda pencarian ditunda untuk dilanjutkan pada Senin pagi.

"Ketemu (jasad Nanang) sekitar pukul 15.15 WIB tadi, di sekitaran titik lokasi tenggelam," ucap Najib, salah seorang personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik.

Sama seperti agenda pencarian di hari sebelumnya, dalam operasi pencarian korban yang digelar Senin ini, juga dilakukan dengan menyisir sepanjang Kali Lamong, di sekitaran lokasi Nanang dilaporkan tenggelam.

"Untuk proses kemunculan korban (ditemukan), setelah dilakukan manuver dari tim Basarnas dan BPBD. Akhirnya korban muncul dan ditemukan, sudah dalam kondisi meninggal dunia," kata Najib.

Dalam upaya pencarian, BPBD Gresik dibantu Basarnas Surabaya dan juga personel dari BPBD Jombang.

"Ada tiga perahu karet yang tadi digunakan untuk melakukan penyisiran di Kali Lamong bersama-sama. Satu dari anggota Basarnas, BPBD Gresik dan satu lagi personel BPBD Jombang," tutur Najib.

Baca juga: Sopir Innova yang Sebabkan Pelajar Meninggal di Gresik: Saya Lupa Tidak Netralkan Mobil

Diberitakan sebelumnya, semula Nanang dan Aris bersama 10 rekannya mendatangi lokasi berniat untuk mencari biawak. Lalu, Aris yang sedang mencuci tangan di bantaran sungai, terpeleset dan kemudian tercebur di Kali Lamong.

Melihat kejadian tersebut, Nanang kemudian menolong adiknya dengan cara melompat ke sungai untuk menyelamatkan. Nyawa sang adik berhasil diselamatkan, namun Nanang saat hendak kembali ke daratan justru terkena pusaran air dan terseret arus Kali Lamong.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau