Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyoal Kloset Jongkok Tanpa Sekat di Malang Creative Center, Pemkot Sebut Sesuai Desain hingga Akan Dibenahi

Kompas.com, 15 Desember 2022, 11:44 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sebuah video yang merekam kondisi kloset jongkok di toilet Gedung Malang Creative Center, Kota Malang, Jawa Timur, viral di media sosial.

Dalam video tersebut terekam kloset jongkok tanpa sekat. Dengan kondisi terbuka, jika kloset tersebut digunakan maka pengguna toilet lainnya akan terlihat.

Kloset jongkok tersebut terletak di toilet pria yang berada di lantai tiga. Di sebelah kloset jongkok terdapat bilik satu kloset duduk.

Sedangkan di tempat lainnya, untuk toilet pria di lantai dua, terdapat empat kloset yang disekat bilik. Kondisi hampir serupa juga berada di lantai empat dengan dua bilik atau memiliki sekat semua.

Baca juga: Soal Kloset Jongkok Tanpa Sekat di Malang Creative Center, Diskopindag: Kami Lagi Finishing...

Sementara itu pembangunan Gedung Malang Creative Center menghabiskan dana sekitar Rp 98 miliar.

Dana itu diambil dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) tahun anggaran 2021 senilai Rp 25 miliar dan APBD 2022 senilai Rp 73 miliar.

Sesuai dengan desain hingga akan diperbaiki

Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Malang R Dandung Djulharjanto mengatakan, kloset jongkok tanpa sekat itu sudah sesuai desain awal.

Namun ia tak menjelaskan alasan DPUPRPKP Kota Malang membuat desain kloset jongkok dalam kondisi terbuka atau tanpa sekat.

Terkait viralnya kloset jongkok tanpa sekat tersebut, Eko berjanji segera membenahi kekurangan itu.

"Segera, etikanya memang harus ada sekat, nanti kita akan komunikasi dengan komunitas, diskusi dulu sama PU terus minta petunjuk Pak Wali untuk finalisasinya," katanya.

Baca juga: Kloset Jongkok Tanpa Sekat di Malang Creative Center Viral, Ini Tanggapan Pemkot

Dia juga menyadari seharusnya kloset tersebut memiliki sekat agar orang yang menggunakan tak dilihat pengguna lainnya.

Menurutnya pengerjaan pembangunan gedung tersebut luput dari pengawasan.

"Karena kadang-kadang hal kecil di luar pantauan kita. Ya memang seperti itu, tapi namanya bangunan besar pasti ada yang terselip (luput), nanti coba kita tutup. Kalau secara pribadi memang etikanya ditutup, tapi ada terselip (luput) lah, terkadang kan kita controling-nya tidak menyeluruh," katanya.

Eko mengatakan gedung tersebut dalam tahap penyelesaian akhir dan sudah ada beberapa kegiatan yang diselenggatakan di MCC.

Meski demikian, gedung dengang delapan lantai itu belum diresmikan Ia juga menjelaskan tahap finishing itu akan dilaksanakan hingga 2023, oleh karena itu belum seluruh interior gedung terpasang.

Baca juga: 3 Hari Hilang di Sungai, Seorang Pencari Rumput di Malang Ditemukan Tewas

Eko menambahkan, sejumlah kekurangan interior bangunan itu akan diselesaikan hingga 2023.

"Kita lagi finishing semua interior, makanya Pak Wali menyampaikan ini check sound, artinya mulai dari check sound penggunaannya, kemudian kesiapan di lapangan. Kemudian peredam, kemudian sound-sound terkait dengan tempat-tempat yang perlu difinalisasi semua," kata Eko.

"Lainnya untuk kelengkapan detailnya di tahun 2023, bangunan sebesar itu memang bertahap, tapi sudah siap," tambah Eko.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Nugraha Perdana | Editor: Dheri Agriesta)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Surabaya
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
Surabaya
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Surabaya
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Surabaya
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Surabaya
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Surabaya
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Surabaya
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Surabaya
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
Surabaya
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau