Salin Artikel

Menyoal Kloset Jongkok Tanpa Sekat di Malang Creative Center, Pemkot Sebut Sesuai Desain hingga Akan Dibenahi

Dalam video tersebut terekam kloset jongkok tanpa sekat. Dengan kondisi terbuka, jika kloset tersebut digunakan maka pengguna toilet lainnya akan terlihat.

Kloset jongkok tersebut terletak di toilet pria yang berada di lantai tiga. Di sebelah kloset jongkok terdapat bilik satu kloset duduk.

Sedangkan di tempat lainnya, untuk toilet pria di lantai dua, terdapat empat kloset yang disekat bilik. Kondisi hampir serupa juga berada di lantai empat dengan dua bilik atau memiliki sekat semua.

Sementara itu pembangunan Gedung Malang Creative Center menghabiskan dana sekitar Rp 98 miliar.

Dana itu diambil dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) tahun anggaran 2021 senilai Rp 25 miliar dan APBD 2022 senilai Rp 73 miliar.

Sesuai dengan desain hingga akan diperbaiki

Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Malang R Dandung Djulharjanto mengatakan, kloset jongkok tanpa sekat itu sudah sesuai desain awal.

Namun ia tak menjelaskan alasan DPUPRPKP Kota Malang membuat desain kloset jongkok dalam kondisi terbuka atau tanpa sekat.

Terkait viralnya kloset jongkok tanpa sekat tersebut, Eko berjanji segera membenahi kekurangan itu.

"Segera, etikanya memang harus ada sekat, nanti kita akan komunikasi dengan komunitas, diskusi dulu sama PU terus minta petunjuk Pak Wali untuk finalisasinya," katanya.

Dia juga menyadari seharusnya kloset tersebut memiliki sekat agar orang yang menggunakan tak dilihat pengguna lainnya.

Menurutnya pengerjaan pembangunan gedung tersebut luput dari pengawasan.

"Karena kadang-kadang hal kecil di luar pantauan kita. Ya memang seperti itu, tapi namanya bangunan besar pasti ada yang terselip (luput), nanti coba kita tutup. Kalau secara pribadi memang etikanya ditutup, tapi ada terselip (luput) lah, terkadang kan kita controling-nya tidak menyeluruh," katanya.

Eko mengatakan gedung tersebut dalam tahap penyelesaian akhir dan sudah ada beberapa kegiatan yang diselenggatakan di MCC.

Meski demikian, gedung dengang delapan lantai itu belum diresmikan Ia juga menjelaskan tahap finishing itu akan dilaksanakan hingga 2023, oleh karena itu belum seluruh interior gedung terpasang.

Eko menambahkan, sejumlah kekurangan interior bangunan itu akan diselesaikan hingga 2023.

"Kita lagi finishing semua interior, makanya Pak Wali menyampaikan ini check sound, artinya mulai dari check sound penggunaannya, kemudian kesiapan di lapangan. Kemudian peredam, kemudian sound-sound terkait dengan tempat-tempat yang perlu difinalisasi semua," kata Eko.

"Lainnya untuk kelengkapan detailnya di tahun 2023, bangunan sebesar itu memang bertahap, tapi sudah siap," tambah Eko.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Nugraha Perdana | Editor: Dheri Agriesta)

https://surabaya.kompas.com/read/2022/12/15/114400278/menyoal-kloset-jongkok-tanpa-sekat-di-malang-creative-center-pemkot-sebut

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com