Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Kakek Sukadi, Tukang Becak yang Hidup Sebatang Kara, Tolak Bantuan Pemerintah karena Merasa Masih Mampu

Kompas.com - 29/11/2022, 08:56 WIB
Muhlis Al Alawi,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com - Video seorang tukang becak asal Kelurahan Munggut, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, yang menolak bantuan pemerintah viral di media sosial. Kakek Sukadi (68) menolak segala bantuan dari pemerintah lantaran merasa dirinya masih mampu dan tidak mau merepotkan orang lain.

Video seorang tukang becak menolak bantuan pemerintah itu menjadi viral setelah diunggah akun @om_bhabin99 di media sosial Tiktok. Video berdurasi 53 detik itu mendokumentasikan seorang Bhabinkamtibas Polres Madiun yang memberikan bantuan kepada kakek Sukadi.

Namun, Kakek Sukadi berupaya menolak saat Babinkamtibmas dan Babinsa mengantar uang tunai bantuan inflasi BBM untuk penyandang lansia pada Rabu (23/11/2022). Dalam video itu, Sukadi tampak bersikeras menolak bantuan uang tunai yang diberikan kepadanya.

Baca juga: Kasus Korupsi Pupuk Bersubsidi di Madiun, Jaksa Sita 2 Truk Milik Pengusaha Tebu

Ditemui di kediamanya, Senin (28/11/2022), Sukadi enggan berkomentar. Sukadi yang hidup sebatang kara tinggal di rumah yang berdinding papan bekas dan beratap plastik ditindih dengan potongan kayu.

Selain menjadi pengayuh becak, Sukadi kesehariannya juga mencari barang bekas. Penghasilannya pun tak lebih dari Rp 50.000 setiap harinya.

Baca juga: Sosok Ulul Albab El Ibrahim, Anak yang Dampingi Ronaldo di Piala Dunia 2022, Orang Tuanya Asli Sukoharjo dan Madiun

Ketua RT 8 RW 2 Kelurahan Munggut, Suwarno membenarkan Sukadi yang menolak setiap bantuan yang diberikan pemerintah meski hidup serba kekurangan. Tak hanya dari pemerintah, Sukadi juga menolak bantuan yang diberikan tetangga dan orang lain.

“Keseharian Pak Sukadi ini sebagai pemulung dan tukang becak. Tetapi dia tidak mau menerima segala bentuk bantuan. Alasannya karena masih mampu bekerja sendiri,” kata Suwarno.

Suwarno mengatakan, Sukadi juga menolak bantuan dari lingkungan setempat, baik dalam bentuk zakat, daging kurban atau berkat.

“Enggak mau (terima bantuan). Alasannya dia tidak mau merepotkan orang lain,” jelas Suwarno.

Suwarno menambahkan, sejatinya warga sudah berusaha mambantu memperbaiki atap tempat tinggal Sukadi. Namun, kakek sebatang kara itu juga menolaknya.

“Kami sudah berusaha memperbaiki atap rumah diganti dengan genteng juga tidak mau karena tidak ingin menyusahkan orang lain. Ia ingin berdiri sendiri,” demikian Suwarno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Camat soal Dugaan ODGJ 'Dijual' di Jember: Tidak Seperti Itu

Camat soal Dugaan ODGJ "Dijual" di Jember: Tidak Seperti Itu

Surabaya
Mari Bantu Nenek Hotipah dan Putriya yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Tidur Beralaskan Tikar

Mari Bantu Nenek Hotipah dan Putriya yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Tidur Beralaskan Tikar

Surabaya
Golkar Siapkan Menantu Soekarwo untuk Pilkada Surabaya

Golkar Siapkan Menantu Soekarwo untuk Pilkada Surabaya

Surabaya
Sopir Mengantuk, Mobil Rombongan Keluarga dari Blora Terperosok ke Saluran Irigasi di Magetan

Sopir Mengantuk, Mobil Rombongan Keluarga dari Blora Terperosok ke Saluran Irigasi di Magetan

Surabaya
Suami di Kota Malang Aniaya Istri yang Mengandung 4 Bulan

Suami di Kota Malang Aniaya Istri yang Mengandung 4 Bulan

Surabaya
BMKG Sebut Wilayah Jatim Panas Bukan karena Fenomena 'Heat Wave'

BMKG Sebut Wilayah Jatim Panas Bukan karena Fenomena "Heat Wave"

Surabaya
Kisah Ilun, Cari Rongsokan Sepulang Sekolah untuk Bantu Orangtua

Kisah Ilun, Cari Rongsokan Sepulang Sekolah untuk Bantu Orangtua

Surabaya
Dugong Ditemukan Mati Membusuk di Pinggir Pantai Pulau Bawean Gresik

Dugong Ditemukan Mati Membusuk di Pinggir Pantai Pulau Bawean Gresik

Surabaya
Jenazah Pria Ditemukan di Kaki Jembatan Suramadu, Polisi Selidiki

Jenazah Pria Ditemukan di Kaki Jembatan Suramadu, Polisi Selidiki

Surabaya
Resmi Dibuka, Gramedia MOG Malang Ajak Puluhan Anak TK Wisata Belanja

Resmi Dibuka, Gramedia MOG Malang Ajak Puluhan Anak TK Wisata Belanja

Surabaya
Tempuh 21 Km Naik Becak, Mantan Rektor Daftar Bacawabup Jember ke PKB

Tempuh 21 Km Naik Becak, Mantan Rektor Daftar Bacawabup Jember ke PKB

Surabaya
Saat Siswa di Nganjuk Belajar di Ruang Kelas yang Memprihatinkan...

Saat Siswa di Nganjuk Belajar di Ruang Kelas yang Memprihatinkan...

Surabaya
Eks Bupati Nganjuk Ambil Formulir Pedaftaran Cabup di Kantor PDI-P

Eks Bupati Nganjuk Ambil Formulir Pedaftaran Cabup di Kantor PDI-P

Surabaya
Video Perkelahian dengan Sajam di Wajak Malang, Diduga lantaran Persoalan Parkir

Video Perkelahian dengan Sajam di Wajak Malang, Diduga lantaran Persoalan Parkir

Surabaya
Eri Cahyadi-Armuji Kembali Berpasangan Daftar Pilkada Surabaya ke Kantor PDI-P

Eri Cahyadi-Armuji Kembali Berpasangan Daftar Pilkada Surabaya ke Kantor PDI-P

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com