Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proses Otopsi Korban Tragedi Kanjuruhan Berjalan Sekitar 7 Jam, Hasilnya Diprediksi Keluar 8 Pekan Lagi

Kompas.com - 05/11/2022, 17:44 WIB
Imron Hakiki,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Tepat pukul 15.52 WIB, tim dokter forensik telah selesai melakukan proses otopsi dua korban Tragedi Kanjuruhan, almarhumah Natasya Debi Ramadani (16) dan Naila Debi Anggraini (13), di Tempat Pemakaman Umum Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Sabtu (5/11/2022)

Artinya, proses pelaksanaan otopsi itu berjalan selama kurang lebih 7 jam, sejak dimulai pukul 09.00 WIB.

Ketua Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI), dr Nabil Bahasuan mengatakan selama proses otopsi itu, tim dokter forensik melakukan serangkaian pemeriksaan luar, pemeriksaan dalam, dan pemeriksaan penunjang.

Baca juga: Datang ke Proses Otopsi, Ayah Korban Tragedi Kanjuruhan Menangis Menjerit: Maafkan Nak

"Memang agak lama tadi karena terkendala penggalian makamnya," ungkapnya saat ditemui usai melakukan otopsi, Sabtu.

Nabil menyebut kondisi jenazah sudah mulai membusuk, karena usianya sudah lebih satu bulan.

"Namun organ apa saja yang kami ambil untuk dijadikan sampel, tidak bisa kami sampaikan. Karena ini menjadi rahasia kedokteran," jelasnya.

Selanjutnya, tim dokter akan melakukan uji laboratorium dari hasil otopsi, tempat dan petugas pengujian laboratorium itu dipastikan independen.

"Tidak bisa kami sampaikan. Tapi pastinya independen," tegasnya.

Sementara hasil otopsi, diperkirakan butuh estimasi waktu selama 8 pekan, tapi menurut Nabil bisa lebih cepat.

Baca juga: Jerit Tangis Devi Melihat Pusara Kedua Putrinya Digali untuk Otopsi, Berharap Keadilan Korban Tragedi Kanjuruhan

"PDFI mohon doa kepada masyarakat untuk bisa memberikan laporan hasil otopsi tadi," pungkasnya.

Untuk diketahui, proses otopsi dilakukan oleh tim dokter forensik yang berjumlah 6 orang. Mereka tergabung dalam Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) Cabang Jawa Timur.

Tim pelaksana proses otopsi itu diketuai langsung oleh Ketua PDFI Cabang Jawa Timur, dr Nabil Bahasuan, dengan penasihat Prof Dr M. Soekry Erfan Kusuma, dan Prof Dr H Ahmad Yudianto. Keduanya berasal dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya.

Kemudian anggota tim dokter forensik atas nama Abdul Aziz, Sp FM dari RSUD Dr Sutomo Surabaya, dr Deka Bagus Binary dari RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang sekaligus Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

Lalu Dr Edy Suharto, SP. FM dari RSUD Syarifah Ratoe Ebo Kabupaten Bangkalan Madura, dr Nily Sulistyorini, SP. FM dari FK Universitas Airlangga Surabaya, dan dr Rahmania Kemala Dewi, SP. FM dari RS Universitas Airlangga Surabaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

Surabaya
Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Surabaya
Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Surabaya
Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Surabaya
Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Surabaya
Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Surabaya
Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga 'Powerbank'

Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga "Powerbank"

Surabaya
Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Surabaya
Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Surabaya
Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Surabaya
KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

Surabaya
Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com