Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sopir Truk di Jombang yang Alami Kebutaan, Tak Dapat Bantuan meski Hidup Sebatang Kara

Kompas.com - 05/10/2022, 05:30 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Sejak lulus SMP, Khoirul Asnan (43) menjalankan profesinya sebagai sopir truk yang menjangkau hampir seluruh wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Namun, pengalaman Asnan menjadi pengemudi kendaraan angkutan barang lintas daerah tersebut, terhenti pada 2013. Matanya bermasalah, hingga kemudian mengalami kebutaan.

Pandangan Buram

Asnan menuturkan, pada awal 2013, dia merasakan matanya seperti kemasukan debu yang kemudian mempengaruhi penglihatan.

Kala itu, kenang dia, dirinya baru selesai mengantarkan barang dan hendak memarkir truk yang dikemudikan di kawasan parkir sebuah pabrik di daerah Sidoarjo.

"Awalnya, mata seperti kelilipan (kemasukan benda asing), habis itu pandangan (penglihatan) peteng (gelap)," kata Asnan, saat ditemui di kediamannya, Selasa (4/10/2022).

Merasakan matanya bermasalah, Asnan kemudian beristirahat di kawasan pabrik. Namun, setelah menunggu sekian lama, pandangan matanya masih buram.

Asnan kemudian menghubungi kerabatnya dan minta dijemput. Asnan lalu pulang ke rumah dan melakukan pemeriksaan mata ke Puskesmas keesokan harinya.

Dia mengungkapkan, berbagai tempat pelayanan kesehatan, baik swasta maupun milik pemerintah, telah didatangi untuk mendapatkan kesembuhan.

Namun, berbagai upaya medis maupun non-medis yang ditempuh Asnan, tidak membuahkan hasil. Pandangan mata yang awalnya buram, justru semakin gelap.

Baca juga: Sejumlah Elemen Suporter Sepak Bola di Jombang Gelar Doa Bersama untuk Korban Tragedi Kanjuruhan

Terakhir, kata Asnan, dia berobat ke RS dr Soetomo Surabaya atas rujukan RSUD Jombang. Namun karena keterbatasan biaya, usahanya tidak dilanjutkan setelah melewati tiga bulan pengobatan.

"Sudah ke dr Soetomo Surabaya, tapi enggak sampai lanjut (selesai). Kendalanya ya biaya, di sana (Surabaya) tiga bulan, terus yang ngancani (menemani) tidak kuat, akhirnya pulang," ungkap dia.

Setelah tidak melanjutkan pengobatan di Surabaya, Asnan berusaha berobat ke berbagai tempat, baik medis maupun non-medis. Namun upayanya tidak membuahkan hasil dan pandangan matanya menjadi makin gelap.

Digugat Cerai

Di tengah penderitaan yang dialaminya, rumah tangga Asnan mendapat cobaan berat. Istrinya mengajukan gugatan cerai. Asnan dan istrinya yang telah dikaruniai satu anak, resmi bercerai pada 2016.

Pasca perceraian, Asnan tinggal sendiri di rumah yang sempat ditinggali bersama. Adapun sang anak, tinggal bersama mantan istrinya.

"Buyar (cerai) itu tahun 2016, sejak itu ya tinggal sendiri. Kalau makan, dikirimi sama kakak dan adik saya. Kalau enggak ada yang ngirim ya tidak makan," ujar Asnan.

Asnan tinggal sendirian di sebuah rumah sederhana, berukuran 5,5 x 12 meter. Rumahnya berada di sebuah gang sempit di kawasan padat penduduk.

Bapak satu anak tersebut, tercatat sebagai penduduk Dusun Menganto, Desa Menganto, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Manajer Koperasi Diadili karena Gelapkan Uang Nasabah Rp 14 M di Banyuwangi

Manajer Koperasi Diadili karena Gelapkan Uang Nasabah Rp 14 M di Banyuwangi

Surabaya
Pria di Gresik Ditangkap Polisi atas Dugaan Pencabulan 2 Anak Tiri

Pria di Gresik Ditangkap Polisi atas Dugaan Pencabulan 2 Anak Tiri

Surabaya
Ramai Hajatan Pernikahan di Sidoarjo, Tamu Undangan Diberi Kasur Lipat

Ramai Hajatan Pernikahan di Sidoarjo, Tamu Undangan Diberi Kasur Lipat

Surabaya
9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

Surabaya
Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Surabaya
Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Surabaya
Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Surabaya
Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Surabaya
Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Surabaya
Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga 'Powerbank'

Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga "Powerbank"

Surabaya
Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Surabaya
Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com