Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkas Lengkap, 2 Tersangka Investasi Bodong di Lamongan Segera Disidangkan

Kompas.com - 12/07/2022, 17:54 WIB
Hamzah Arfah,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - Kasus dugaan investasi bodong "Invest Yukk" di Lamongan, Jawa Timur, segera masuk dalam babak baru. Sebanyak dua dari lima orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka akan menjalani persidangan.

Kejaksaan Negeri (Kejari) Lamongan mengonfirmasi, berkas dua tersangka, J (23) dan SA (23), telah lengkap (P21) dan dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Lamongan.

Baca juga: Kebakaran di Pasar Agrobis Babat Lamongan, 2 Stan Ludes Terbakar

"Kemarin sudah kami limpahkan ke PN berkas dua tersangka, atas nama J dan SA," ujar Kasi Pidum Kejari Lamongan Agung Rokhianwan, saat dikonfirmasi, Selasa (12/7/2022).

Dalam kasus investasi bodong itu, polisi telah menetapkan lima tersangka. Selain J dan SA yang berperan sebagai reseller, polisi menetapkan AR (23), FNL (24), dan SZB, sebagai tersangka.

AR dan FNL juga berperan sebagai reseller. Sedangkan SZB merupakan owner investasi bodong tersebut.

"Rencananya untuk menghemat waktu, kita akan gabungkan. Misalkan, kalau SZB itu kan ada dua berkas, itu datanya akan kita jadikan satu," ucap Agung.

Ketika dikonfirmasi mengenai pelimpahan berkas tiga tersangka lainnya, Agus mengatakan sedang mengupayakannya.

Saat ini, berkas ketiga tersangka itu masih dilengkapi dan menunggu surat tertulis dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait izin usaha.

"Secepatnya. Saat ini kami masih melakukan pendalaman berkas-berkas. Bagaimana berkas ini kalau sudah rampung, baru akan kami ajukan, kami limpahkan ke PN Lamongan. Sekalian untuk tiga tersangka sekaligus," kata Agung.

Para tersangka investasi bodong itu dijerat dengan pasal berlapis karena melanggar Undang-Undang Perbankan, UU Informasti Transaksi Elektronik (ITE), dan terkait penipuan dan penggelapan.

Baca juga: Jadwal dan Harga Tiket KA Lokal Surabaya-Lamongan PP

Saat rilis pengungkapan kasus di Polres Lamongan, tersangka SZB mengaku telah memulai usaha sejak Oktober 2021. Awalnya, SZB berniat membuka usaha trading.

Seiring perjalanan waktu, tersangka SZB dibantu empat reseller untuk menjalankan investasi bodong tersebut. Investasi itu pun merugikan banyak orang dengan potensi kerugian mencapai ratusan juta rupiah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

Surabaya
Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com