Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Hilangnya Wisatawan di Gunung Bromo, Ngotot Pamit Pulang, Ditemukan Terduduk Lemas

Kompas.com, 25 Juni 2022, 11:27 WIB
Imron Hakiki,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Seorang wisatawan asal Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur atas nama Roni Nur Efendi (20) hilang di kawasan Gunung Bromo, Minggu (19/6/2022) lalu.

Beruntung ia masih bisa ditemukan dalam kondisi selamat 2 hari kemudian, Selasa (21/6/2022) dalam operasi pencarian SAR. Meski saat itu, kondisi kesehatannya menurun drastis akibat tidak makan maupun minum selama menghilang.

Meski begitu, keluarga dan sanak saudaranya senang atas kembalinya pemuda yang baru saja lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) itu.

Baca juga: Wisatawan yang Hilang di Bromo Sempat Mengaku Bingung dan Tersesat Saat Akan Pulang

Roni dilaporkan hilang ketika ia tengah berwisata bersama keenam teman seangkatannya di Sekolah Menengah Pertama (SMP) di kawasan Gunung Bromo, Minggu (19/6/2022).

Kala itu ia berangkat dari rumahnya sekitar pukul 22.00 WIB.

"Keenam temannya berangkat bersama, berboncengan sepeda motor. Sedangkan Roni pakai motor sendiri," ungkapnya melalui sambungan telepon, Senin (20/6/2022).

Di Bromo, mereka sampai sekitar Minggu (19/6/2022) dini hari. Mereka memasuki kawasan Lautan Pasir untuk menikmati sunrise.

Namun, pasca itu Roni berpamitan kepada keenam temannya untuk pulang lebih dulu tanpa diketahui sebabnya.

"Ketika teman-temannya sudah pulang, mereka terkejut ternyata Roni belum sampai ke rumahnya," ujarnya.

Baca juga: 5 Mencegah agar Tak Hilang atau Tersasar di Kawasan Gunung Bromo

Di sisi lain, pukul 12.38 WIB, petugas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menemukan sepeda motor jenis Suzuki Satria Fu berwarna hitam bernopol N 5851 ECZ yang diduga milik Roni, di kawasan Bukit Emprit, lengkap dengan helm, hoodie, dan ponsel.

"Petugas TNBTS mengamankan sepeda motor tersebut sempat menunggu pemilik sepeda motor tidak bertuan itu selama kurang lebih 4 jam. Namun tidak kunjung datang. Hingga akhirnya diamankan ke resort gunung penanjakan," ujarnya.

Sekitar pukul 16.43 WIB, kakak Roni datang ke resort gunung penanjakan dengan tujuan mencari keberadaan Roni. Namun hasil ia hanya mendapatkan sepeda motor yang diamankan petugas.

Mengetahui adanya laporan kehilangan itu, berbagai pihak datang ke kawasan Gunung Bromo untuk membantu proses pencarian.

Mulai dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang dan Pasuruan, SAR, Muspika Tosari, Kabupaten Pasuruan dan warga setempat.

"Tim operasi pencarian dan pertolongan terhadap Roni berjumlah sekitar 80 personel. Mereka menyisir hingga radius 200 meter di area lokasi korban hilang," terang Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono, Senin (20/6/2022) lalu.

Baca juga: Kronologi Lengkap Hilangnya Roni di Kawasan Bromo hingga Ditemukan Lemas di Tebing Bawah Bukit

Halaman:


Terkini Lainnya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau