Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Pungutan Rp 900.000 Saat Pelantikan Kades, DPRD Gresik Panggil Plt Kadis PMD

Kompas.com - 17/05/2022, 15:14 WIB
Hamzah Arfah,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Komisi I DPRD Gresik memanggil Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Gresik Suyono beserta jajarannya. Pemanggilan itu merupakan buntut dari biaya Rp 900.000 yang dikeluarkan kepala desa saat pelantikan pada 20 April 2022.

Sebelumnya, Suyono dan jajarannya juga dipanggil Komisi I DRPD Gresik pada Kamis (12/5/2022).

Baca juga: Vertigo Kambuh, Pengemudi Mobil di Gresik Tabrak 7 Motor

"Melanjutkan hearing sebelumnya, kali ini kami menghadirkan Plt Kepala Dinas PMD, termasuk tiga kepala desa yang dilantik kemarin untuk mendengar penuturan dari mereka seputar biaya tersebut," ujar Ketua Komisi I DPRD Gresik Muchammad Zaifudin, kepada awak media, Selasa (17/5/2022).

Pertemuan kedua yang digelar di ruang rapat Komisi I DPRD Gresik itu digelar secara tertutup. Pewarta diminta menunggu di luar ruangan dan diizinkan masuk setelah rampung.

"Kenapa dilakukan tertutup, karena mohon maaf kapasitas ruangan terbatas, khawatir tidak cukup," ucap Zaifudin.

Dalam pertemuan itu, Komisi I DPRD Gresik mempertanyakan dana Rp 900.000 dari para kades yang dilantik itu. Apalagi, dana senilai Rp 130 juta telah dianggarkan dari APBD untuk pelantikan kepala desa serentak itu.

"Dalam anggaran Rp 130 juta itu memang tidak ada, dengan biaya tersebut (Rp 900.000) dikatakan telah kesepakatan, diperuntukkan bagi atribut kepala desa yang dilantik. Dengan dikoordinir oleh Dinas PMD," kata pria yang akrab disapa Udin itu.

Namun, pengumpulan dana itu menjadi polemik karena ada kepala desa yang mengeluh. Plt Kepala DPMD Gresik Suyono mengatakan, pengumpulan dana itu telah disepakati.

"Sudah dibicarakan dan kesepakatan. Kades yang dilantik serentak kemarin itu ada 47 orang, dan ada tiga orang yang tidak hadir dari Sangkapura (Bawean). Mungkin kurang penjelasan juga (kepada yang tidak hadir), kalau ada miss komunikasi atau apa ya mohon maaf," tutur Suyono.

Baca juga: Cerita Peternak Sapi di Gresik, Gagal Untung akibat Wabah PMK

Biaya sebesar Rp 900.000 itu terdiri dari Rp 150.00 untuk tanda pangkat dan jabatan, Rp 35.000 untuk lambang Korpri, Rp 25.000 untuk tanda nama, Rp 250.000 untuk cetak foto ukuran 16R saat penyerahan dan penyematan, dan Rp 40.000 untuk compact disc dan lainnya.

Dana Rp 900.000 itu diminta kepada 47 kepala desa yang dilantik. Jumlah dana yang terkumpul mencapai Rp 42,3 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Surabaya
Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Surabaya
Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com