Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Penganiayaan Pelajar di Jember Diupayakan Mediasi, Polisi Sudah Periksa 9 Saksi

Kompas.com - 31/03/2022, 14:23 WIB
Bagus Supriadi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

JEMBER KOMPAS.com - Kasus pengeroyokan terhadap Mk, seorang peajar kelas VII di SMPN 2 Jombang, Jember, Jawa Timur, akan diselesaikan secara mediasi. Langkah itu diambil karena pelaku penganiayaan masih pelajar.

“Tetap kami proses, karena masih anak-anak, kami mediasi dengan pihak sekolah dan orangtua,” kata Kapolsek Jombang AKP Kusmiyanto kepada Kompas.com via telepon, Kamis (31/3/2022).

Baca juga: Diduga Tarik Pungli PTSL hingga Rp 8 Juta, Kades di Jember Ditahan

Menurut dia, polisi sudah meminta keterangan sembilan saksi terkait kasus itu. Sebanyak lima di antaranya merupakan pelaku penyerangan. Sedangkan empat lainnya saksi yang melihat kejadian itu.

Kusmiyanto menjelaskan, kasus itu ditangani sesuai Undang-Undang perlindungan Anak dan Undang-Undang Peradilan Anak. 

Undang-undang itu akan digunakan untuk menjerat pelaku jika proses mediasi tak berjalan lancar.

“Kalau tidak mediasi, ya tetap lanjut, lanjut pun tidak apa-apa,” tambah dia.

Kusmiyanto menambahkan, korban sudah bisa menjalani aktivitas seperti biasa. Kasus itu diharapkan bisa menemukan solusi terbaik karena menyangkut masa depan anak.

“Ini kan sama-sama punya orangtua, pihak sekolah juga punya tanggung jawa lembaga,” tambah dia.

Sebelumnya, video seorang pelajar SMP di Kabupaten Jember yang dikeroyok oleh siswa lainnya viral melalui pesan WhatsApp.

Dalam video itu, seorang pelajar dikelilingi oleh para pelajar lain. Kemudian, ditendang hingga dipukul dibagian kepala.

Peristiwa tersebut terjadi di Kecamatan Jombang Kabupaten Jember. Korban yang dipukul adalah MK, siswa SMPN 2 Jombang yang masih berusia 14 tahun.

Dispendik Jember membentuk tim investigasi untuk menyelesaikan masalah ini. Berdasarkan hasil pemeriksaan, korban dipukuli karena disangka melaporkan teman-temannya yang bolos sekolah.

Saat itu, korban ditanya salah seorang guru terkait tempat nongkrong teman-temannya yang sering bolos. Kemudian, korban menyampaikan lokasinya.

Sejumlah siswa tak terima dan marah kepada korban. Mereka lalu menganiaya korban di belakang sekolah.

“Pelaku ini marah karena yang diduga melapor adalah korban ini,” kata Plt Kadispendik Jember Sukowinarno.

Baca juga: Pelajar SMP Dikeroyok Temannya di Jember, Dispendik Bentuk Tim Investigasi

Akhirnya, kasus penganiayaan itu terjadi di belakang sekolah. Ironisnya, penganiyaan itu terjadi dua kali.

“Yang pertama itu tidak direkam, akhirnya karena tidak direkam, mereka kembali menganiaya lagi dengan rekaman,” tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Surabaya, DPC PKB Akan Kirim Surat ke DPP supaya Merekomendasi Eri-Armuji

Pilkada Surabaya, DPC PKB Akan Kirim Surat ke DPP supaya Merekomendasi Eri-Armuji

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Cak Imin Menyambut Baik jika Khofifah Daftar Pilkada Jatim lewat PKB

Cak Imin Menyambut Baik jika Khofifah Daftar Pilkada Jatim lewat PKB

Surabaya
Maju Pilkada Surabaya Lagi, Eri Cahyadi-Armuji Daftar di DPC PKB

Maju Pilkada Surabaya Lagi, Eri Cahyadi-Armuji Daftar di DPC PKB

Surabaya
Luncurkan Ansor Go Green, Gus Addin Jauharuddin: 'Hablum Minal Alam'

Luncurkan Ansor Go Green, Gus Addin Jauharuddin: "Hablum Minal Alam"

Surabaya
Perjuangan Mbah Tono, Pemulung di Ponorogo yang Berangkat Haji Setelah 26 Tahun Menabung

Perjuangan Mbah Tono, Pemulung di Ponorogo yang Berangkat Haji Setelah 26 Tahun Menabung

Surabaya
Truk Elpiji Tabrak Sepeda Motor, Satu Keluarga Asal Ngawi Tewas di Lokasi

Truk Elpiji Tabrak Sepeda Motor, Satu Keluarga Asal Ngawi Tewas di Lokasi

Surabaya
Dugaan Mahasiswa UB Penerima KIP Kuliah Hedon, Kampus: Repot Jika Harus Menelusuri

Dugaan Mahasiswa UB Penerima KIP Kuliah Hedon, Kampus: Repot Jika Harus Menelusuri

Surabaya
Bus Wisata Angkut 25 Orang Terguling di Tanjakan, Sopir Diduga Tak Kuasai Medan

Bus Wisata Angkut 25 Orang Terguling di Tanjakan, Sopir Diduga Tak Kuasai Medan

Surabaya
Dominasi Perolehan Kursi DPRD Situbondo, PKB dan PPP Bisa Usung Calon Sendiri di Pilkada

Dominasi Perolehan Kursi DPRD Situbondo, PKB dan PPP Bisa Usung Calon Sendiri di Pilkada

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Kronologi Kecelakaan Truk Tangki di Jalur Jember-Banyuwangi, 1 Tewas dan Rumah Warga Rusak

Kronologi Kecelakaan Truk Tangki di Jalur Jember-Banyuwangi, 1 Tewas dan Rumah Warga Rusak

Surabaya
Pengedar Sabu Asal Lumajang Ditangkap Usai Bertransaksi di Depan Restoran Ayam Goreng

Pengedar Sabu Asal Lumajang Ditangkap Usai Bertransaksi di Depan Restoran Ayam Goreng

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com