Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungi Pasar Ikan Lamongan, Ketua DPR Serap Aspirasi Masyarakat

Kompas.com, 2 Maret 2022, 20:44 WIB
Hamzah Arfah,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - Sebelum berkunjung ke Kabupaten Gresik, Ketua DPR RI Puan Maharani dan rombongannya lebih dulu mengunjungi Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Rabu (2/3/2022) pagi.

Dalam kunjungannya, Puan Maharani sempat menyerap aspirasi masyarakat di Pasar Ikan Lamongan.

Baca juga: Besok, Puan Maharani Dijadwalkan ke Lamongan, Kader PDIP Ramai-ramai Pasang Spanduk

Puan sempat berinteraksi dan menyaring aspirasi masyarakat Lamongan saat ini.

Puan juga berinteraksi langsung dengan penjual dan pembeli di Pasar Ikan Lamongan. Masyarakat, kata dia, ingin memiliki pasar yang lebih bersih.

Aspirasi lain yang ditampung Puan adalah keinginan masyarakat memiliki tenda atau atap untuk melindungi para penjual dan pembeli dari terik matahari. Masyarakat juga ingin mendapatkan pupuk dengan mudah dan terjangkau.

Lalu, para nelayan ingin memiliki cold storage (lemari pendingin) untuk menyimpan ikan ketika musim panen sehingga tidak terbuang.

"Insya Allah akan saya cari solusinya. Saya datang ke sini untuk dengar langsung dari bapak dan ibu, juga menyampaikan sedikit bantuan. Semoga bantuan yang saya berikan ini, bisa berguna," ujar Puan, saat berkunjung di Pasar Ikan Lamongan, Rabu pagi.

Ketika melihat Pasar Ikan Lamongan, Puan dan rombongan didampingi Bupati Lamongan Yuhrunor Efendi. Yuhronur berharap, Puan bisa mencarikan solusi terkait masalah tersebut.

"Semoga apa yang telah diadukan masyarakat, dapat didengar, ditampung, dan kemudian dicarikan solusinya. Dengan demikian, kami dapat mewujudkan apa yang menjadi harapan masyarakat, dan masyarakat menjadi sejahtera,” tutur Yuhronur.

Pasar Ikan Lamongan didirikan pada 1985. Pasar itu terletak di di Jalan Kusuma Bangsa nomor 1, Kabupaten Lamongan.

Pasar itu memiliki luas mencapai 27.073 meter persegi, ditempati sebanyak 80 pedagang pengecer dan 100 penyuplai, serta memiliki volume penjualan kurang lebih mencapai 50 ton per hari.

Untuk jenis ikan yang diperjualbelikan di pasar tersebut, meliputi ikan tawar dan laut. Ikan air tawar meliputi bandeng, mujair, udang, tombro, dan lele.

Berdasarkan data Perumda Pasar Lamongan, volume penjualan mencapai 30,2 ton pada 1 Maret 2022.

Baca juga: Sempat Melonjak, Kasus Aktif Covid-19 di Lamongan Turun Lagi

Sementara untuk jenis ikan laut, beberapa yang diperjualbelikan di Pasar Ikan Lamongan didominasi oleh tongkol, cumi-cumi, kuniran, hingga bawal. Pada 1 Maret 2022, volume penjualan mencapai 10,1 ton.

Selain berkunjung ke Pasar Ikan Lamongan, Puan juga menyerahkan secara simbolis 250 tiang penerangan jalan umum tenaga surya untuk nelayan dan warga. Serta bantuan mobil ambulance, untuk Paguyuban Pedagang Pasar Ikan Lamongan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau