Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Petugas Damkar Blitar, Potong Cincin yang Ditindikkan di Alat Kelamin: Kami Grogi

Kompas.com - 02/03/2022, 05:10 WIB
Asip Agus Hasani,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Petugas pemadam kebakaran Kabupaten Blitar merasa gugup saat harus melepaskan cincin yang ditindikkan pada alat kelamin seorang pria berinisial MRZ (25).

Pria warga Desa Kalibunder, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar itu datang ke kantor pemadam kebakaran setelah gagal melepas cincin pada alat kelaminnya.

Para petugas pun merasa gugup karena baru pertama kali harus menjalankan tugas melepaskan cincin logam dari alat kelamin pria.

Baca juga: 4 Pasien Covid-19 Meninggal, Kota Blitar Naik PPKM Level 3

Petugas grogi

Kepala Unit Pemadam Kebakaran Kabupaten Blitar Andi Putra Sagita mengungkapkan bagaimana empat petugas gugup saat melakukan upaya pelepasan cincin yang dipasang di bagian tubuh yang tidak wajar itu.

"Selama ini yang sering kami hadapi melepas cincin dari jari. Tadi kami harus melepas cincin dari alat kelamin, wajar teman-teman ada nervous-nya," kata Andi saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa.

Apalagi, kata Andi, cincin dengan diameter lingkaran sekitar 2,5 sentimeter itu terpasang dengan metode ditindik pada kulit bagian bawah alat kelamin MRZ.

Baca juga: Diduga Ketiduran di Rel karena Minuman Keras, Pemuda di Blitar Terlindas Kereta Api

Andi mengatakan, pada cincin itu sebenarnya terdapat alat pengunci berukuran kecil yang juga dapat digeser untuk melepaskan penguncian.

Dengan demikian, cincin itu dirancang untuk dapat dipasang dan dilepas sewaktu-waktu.

Namun, kata dia, alat pengunci itu mengalami kemacetan sehingga MRZ tidak dapat melepaskan cincin tersebut.

Baca juga: Khofifah Berharap Kendang Jimbe Blitar Dapatkan Pasar Ekspor Baru pada Rangkaian Pertemuan G20

 

Ekstra hati-hati

Andi mengatakan, petugas akhirnya memutuskan untuk melepas cincin itu dengan cara memotongnya menggunakan gerinda berpenggerak listrik berukuran kecil.

"Tentu kami harus ekstra hati-hati, jangan sampai upaya kami melukai bagian vital warga tersebut," ujarnya.

Bukan hanya petugas harus merekayasa peralatan seadanya untuk melindungi alat kelamin MRZ saat pemotongan cincin dilakukan, kata dia, tapi petugas juga menyiapkan kain basah untuk mendinginkan cincin yang menjadi panas oleh gesekan gerinda.

"Setiap yang bersangkutan kesakitan, petugas mencoba membenahi cara memotongnya. Begitu juga ketika cincin mulai memanas, cincin harus segera dibasahi," ujarnya.

Baca juga: 4 Tahun Jalani Ritual di Pantai Indonesia, Pria Diduga Asal India Diamankan di Blitar, Ternyata Tak Punya Paspor

Makan waktu 10 menit

Meski demikian, proses pelepasan cincin dari alat kelamin MRZ tidak memakan waktu terlalu lama, yakni sekitar 10 menit.

Cincin dapat dilepas setelah empat orang yang menangani kasus langka itu berhasil memotong cincin mungil tersebut.

Andi menambahkan, selain grogi, petugas juga merasa geli mendapati tugas melepas cincin dari alat kelamin.

"Ya teman-teman tadi banyak bercanda setelah beres tugas melepas cincin, kok ada-ada saja orang memasang cincin di alat kelamin," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com