Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesal 2 Tahun Tak Diperbaiki, Warga Blitar Tanam Belasan Pohon Pisang di Jalan Rusak

Kompas.com - 11/02/2022, 17:24 WIB
Asip Agus Hasani,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Puluhan warga Desa Dayu, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur melakukan aksi penanaman pohon pisang di jalan sebagai bentuk protes lantaran tak ada perbaikan meski sudah dua tahun rusak, Jumat (11/2/2022).

Warga menancapkan belasan pohon pisang di satu ruas jalan sepanjang 200 meter.

Kepala Desa Dayu, Nur Rufai mengatakan, warga kesal karena jalan yang sudah rusak selama dua tahun itu tak kunjung diperbaiki.

Baca juga: Kasus Perusakan Bendera Partai Gerindra di Blitar, Polisi Kesulitan Identifikasi Pelaku

"Saya tidak bisa membenarkan tindakan warga, tapi saya dapat memahami kalau mereka emosional dan sudah tidak dapat bersabar lagi," ujar Rifai saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat.

Kata Rifai, kerusakan jalan di wilayah Desa Dayu sepanjang sekitar 1,5 kilometer itu dari hari ke hari semakin parah karena jalan tersebut juga dilalui ratusan truk pengangkut pasir setiap hari.

Rifai menyebut, sejumlah kejadian kecelakaan lalu lintas juga kerap terjadi di ruas jalan itu hingga merenggut nyawa korban.

"Beberapa waktu lalu terjadi kecelakaan tunggal, korbannya tokoh agama, seorang kiai dari Desa Kemloko. Lalu kemarin, baru kemarin, terjadi lagi kecelakaan di sini," tuturnya.

Rifai menuturkan, pihaknya sudah berkali-kali menyampaikan permintaan ke Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Blitar untuk perbaikan jalan namun belum pernah ada realisasi perbaikan.

Terakhir kali, kata dia, pihak Pemerintah Kabupaten menjanjikan perbaikan jalan akan direalisasikan pada akhir Januari namun hingga kini pun tidak ada realisasi.

Baca juga: Warganet Serbu Akun Medsos Bupati Jombang, Protes Jalan Rusak, Ini Tanggapan Mundjidah

Janji diperbaiki

Perwakilan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Blitar mendatangi lokasi usai mediasi dengan pihak Kecamatan Nglegok pada Jumat siang tadi. 

Dinas Pekerjaan Umum berjanji akan mulai melakukan perbaikan sementara pada Sabtu (12/2/2022) besok.

"Meskipun perbaikan darurat berupa penambalan, warga dapat menerima dan bersedia mencabut pohon pisang dari jalan. Saya sampaikan terima kasih kepada pihak Pemkab yang cepat merespon," ujar Rifai.

Baca juga: Pupuk Subsidi Dijual Lagi di Blitar, Kadis Pertanian: Saya Kecewa dan Sakit Hati

Sementara itu, Kapolsek Nglegok Iptu Nur Budi mengatakan sekitar pukul 14.00 WIB, personel polisi, TNI dan warga telah mencabut pohon pisang yang ada di jalan menyusul tercapainya kesepakatan dengan pihak Dinas Pekerjaan Umum.

"Dapat kami sampaikan situasi saat ini sudah kondusif. Ruas jalan tersebut sudah bersih dari pohon pisang," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Surabaya
Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Surabaya
Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Surabaya
Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Surabaya
Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Surabaya
Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH Pastikan Daging Aman Dikonsumsi

Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH Pastikan Daging Aman Dikonsumsi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com