Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pupuk Subsidi Dijual Lagi di Blitar, Kadis Pertanian: Saya Kecewa dan Sakit Hati

Kompas.com - 11/02/2022, 13:32 WIB
Asip Agus Hasani,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar Wawan Widianto mengaku sakit hati melihat fenomena pupuk bersubsidi diperjualbelikan lagi oleh petani.

Praktik petani menjual pupuk bersubsidi yang mereka terima itu terungkap setelah Satuan Reserse Kriminal Polres Blitar menyelidiki kasus penjualan kembali pupuk bersubsidi dan menetapkan dua tersangka, Jumat (11/2/2022).

"Saya kalau merasakan itu benar-benar sakit hati. Bagaimana tidak kecewa dan sakit hati, kami sudah memperjuangkan petani di sini agar mendapatkan jatah pupuk bersubsidi, sekarang ketahuan malah dijual lagi," kata Wawan saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat.

Baca juga: Kapolres Pamekasan Bantah Keterlibatan Polisi dalam Penyelundupan Pupuk Subsidi

Padahal, kata Wawan, banyak daerah lain yang tidak mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi yang mencukupi kebutuhan petaninya.

Ditambah lagi, ujarnya, pemerintah pada musim tanam kali ini mengurangi alokasi anggaran untuk subsidi pupuk di sektor pertanian sehingga di beberapa daerah terjadi kelangkaan pupuk bersubsidi.

"Di Blitar ini alhamdulillah alokasi pupuk bersubsidi mencukupi, bahkan tahun lalu pernah kelebihan," kata dia meski tidak menyebutkan jumlah alokasi untuk petani di Kabupaten Blitar.

Wawan mengaku sudah memanggil Ketua Kelompok Tani Sukomaju di Kecamatan Wonotirto guna mendapatkan penjelasan terkait anggotanya yang diduga menjual pupuk bersubsidi kepada pedagang untuk dijual lagi di Kabupaten Ngawi.

Anggota kelompok petani Sukomajun itu, SP (41), kini sudah ditetapkan sebagai tersangka.

"Tapi menurut saya ini hanya kelakuan oknum-oknum saja di kelompok tani, bukan mencerminkan seluruh anggota kelompok tani," ujarnya.

Baca juga: Harga Pupuk Subsidi Dijual di Atas HET, Bupati Blora: Silakan Dilaporkan

Menurut Wawan, berdasarkan informasi yang dia kumpulkan, oknum-oknum anggota kelompok tani itu membeli pupuk bersubsidi dari banyak petani yang berasal dari beberapa kelompok tani yang berbeda.

"Karena anggota kelompok tani yang lain ngakunya tidak tahu adanya penjualan kembali pupuk bersubsidi ini. Jadi oknum-oknum itu mengumpulkan pupuk itu agar mencapai jumlah satu kali kiriman itu beli pupuk bersubsidi dari mana-mana," jelas dia.

Wawan kembali menegaskan bahwa petani dilarang menjual kembali pupuk bersubsidi yang mereka dapatkan karena di dalam harga pupuk yang mereka beli terdapat subsidi dari APBN.

Kata Wawan, pupuk bersubsidi disalurkan melalui kelompok tani yang kemudian dirinci lagi ke anggota-anggotanya berdasarkan nama dan alamat.

"Peruntukan pupuk bersubsidi itu jelas, by name by address ke setiap petani anggota kelompok tani. Lengkap jumlah yang diterima masing-masing di setiap musim tanam," ujarnya.

Dengan subsidi, petani membayar pupuk pada harga lebih murah dibandingkan harga pasaran.

Baca juga: Polisi Tetapkan Dua Tersangka Kasus Penjualan Pupuk Bersubsidi di Blitar

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Kearifan Lokal di Jawa Timur, Ada Upacara Kasada dan Toron

5 Kearifan Lokal di Jawa Timur, Ada Upacara Kasada dan Toron

Surabaya
Jasa Tur di Surabaya Dilaporkan karena Dugaan Penipuan, Total Kerugian Rp 166 Juta

Jasa Tur di Surabaya Dilaporkan karena Dugaan Penipuan, Total Kerugian Rp 166 Juta

Surabaya
RSUD dr. Iskak Tulungagung Tangani Bayi Kembar Siam Dempet Pantat

RSUD dr. Iskak Tulungagung Tangani Bayi Kembar Siam Dempet Pantat

Surabaya
Heboh Puluhan Sapi di Nganjuk Mati Mendadak, Diduga Keracunan

Heboh Puluhan Sapi di Nganjuk Mati Mendadak, Diduga Keracunan

Surabaya
Dilaporkan Kasus Penganiayaan, Anak DPRD Surabaya Penuhi Panggilan Polisi

Dilaporkan Kasus Penganiayaan, Anak DPRD Surabaya Penuhi Panggilan Polisi

Surabaya
Mobil Pikap Terbalik di Lamongan Usai Tabrak Median Jalan, Motor dan Warung

Mobil Pikap Terbalik di Lamongan Usai Tabrak Median Jalan, Motor dan Warung

Surabaya
Pilkada Banyuwangi, Partai Golkar Nyatakan Dukungan kepada Ipuk Fiestiandani Azwar Anas

Pilkada Banyuwangi, Partai Golkar Nyatakan Dukungan kepada Ipuk Fiestiandani Azwar Anas

Surabaya
Dapat Total Remisi 14 Bulan, Eks Bupati Malang Rendra Kresna Bebas Bersyarat

Dapat Total Remisi 14 Bulan, Eks Bupati Malang Rendra Kresna Bebas Bersyarat

Surabaya
Kantor Imigrasi Deportasi Perempuan Berkewarganegaraan Ganda setelah 10 Tahun Tinggal di Blitar

Kantor Imigrasi Deportasi Perempuan Berkewarganegaraan Ganda setelah 10 Tahun Tinggal di Blitar

Surabaya
Usai Digeruduk, Adik Pedangdut Via Vallen Dilaporkan ke Polisi Kasus Penggelapan Motor

Usai Digeruduk, Adik Pedangdut Via Vallen Dilaporkan ke Polisi Kasus Penggelapan Motor

Surabaya
Kronologi Kebakaran GM Plaza Lumajang, Api dari Lobi di Lantai 2

Kronologi Kebakaran GM Plaza Lumajang, Api dari Lobi di Lantai 2

Surabaya
Bupati Lamongan Daftar Penjaringan PDI-P untuk Maju Lagi di Pilkada 2024

Bupati Lamongan Daftar Penjaringan PDI-P untuk Maju Lagi di Pilkada 2024

Surabaya
Kamis, Presiden Jokowi Dijadwalkan Hadiri Puncak Peringatan Hari Otoda di Surabaya

Kamis, Presiden Jokowi Dijadwalkan Hadiri Puncak Peringatan Hari Otoda di Surabaya

Surabaya
1.370 Warga Blitar Terjangkit DBD dalam 4 Bulan Terakhir, 7 Meninggal

1.370 Warga Blitar Terjangkit DBD dalam 4 Bulan Terakhir, 7 Meninggal

Surabaya
Wartawan Trans Media Dipiting hingga Ditantang Duel oleh Oknum Satpam saat Meliput Kebakaran di GM Plaza Lumajang

Wartawan Trans Media Dipiting hingga Ditantang Duel oleh Oknum Satpam saat Meliput Kebakaran di GM Plaza Lumajang

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com