Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa yang Dipukul Guru Dapat Pendampingan Psikologis, Begini Kondisinya Sekarang

Kompas.com - 02/02/2022, 18:08 WIB
Ghinan Salman,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Yusuf Masruh mengaku, memberikan pendampingan psikologis kepada MR, siswa SMPN 49 Surabaya, yang menjadi korban kekerasan guru.

Dinas Pendidikan Kota Surabaya ingin korban merasa aman dan nyaman berada di sekolah.

Baca juga: Wali Kota Surabaya Puji Kebesaran Hati Orangtua yang Maafkan Guru Pemukul Siswa

"Alhamdulillah untuk psikologis anaknya tidak ada masalah, karena sejak awal kita terus dampingi juga. Kita juga dibantu teman-teman dari DP3APKB (Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana) untuk mendampingi anak-anak," kata Yusuf di Surabaya, Rabu (2/2/2022).

Yusuf menyebut, korban pun tetap  masuk sekolah setelah mengalami kejadian itu. Hal itu menjadi bukti korban tak mengalami trauma.

"Jadi, saya memang utamakan untuk kepentingan anak dulu, dan alhamdulillah kondisinya sudah bagus sekarang," ujar dia.

Menurut Yusuf, guru merupakan orangtua kedua bagi siswa. Sehingga, ia berharap, para siswa harus merasa senang di sekolah.

Oleh karena itu, para guru dan kepala sekolah harus bisa menyayangi anak didik seperti pesan yang disampaikan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

"Kalau anak disayangi dan dibuat senang, Insya Allah anak-anak itu kerasan di sekolah," kata dia.

Sementara itu, Ketua PGRI Kota Surabaya Agnes Warsiati meminta maaf terkait perbuatan guru tersebut.

Ia juga yakin dan percaya bahwa kejadian ini akan menguatkan semua guru di Surabaya.

Baca juga: Guru Pukul Murid, Wali Kota Surabaya: Ini Kota Layak dan Ramah Anak, Masa Dicoreng?

"Yang paling penting juga kejadian ini akan menjadi pembelajaran bagi kita para guru agar guru memang benar-benar fitrahnya menyayangi anak dan empati pada anak," kata dia.

"Itu yang selalu dan harus menjadi pedoman dalam mendidik, walaupun hatinya seperti apa, tapi karena itu adalah anak-anak, ya kita yang harus tetap menyayangi dan kita harus kembali dan ingat bahwa kita sebagai pendidik, betul-betul fitroh kita sebagai mendidik," imbuh Agnes.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com