SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyoroti kasus guru menghukum siswa dengan kekerasan yang terjadi di wilayahnya beberapa waktu lalu.
Eri tidak ingin kasus tersebut terulang, apalagi Surabaya memiliki status Kota Layak Anak.
"Sudah cukup ada hal seperti itu, Surabaya ini kota layak dan ramah anak, masa dicoreng? Dan yang mencoreng adalah orangtuanya (guru) sendiri, sudah ini yang terakhir," kata Eri, saat di temui di ruang kerja Wali Kota Surabaya, Rabu (2/2/2022).
Baca juga: Anaknya Dipukul Guru SMP di Surabaya, Orangtua: Saya Sudah Maafkan, dari Hati Paling Dalam
Eri mengatakan, peristiwa itu menjadi catatan penting bagi dirinya dan bagi dunia pendidikan di Kota Surabaya.
Ia kemudian mengingatkan bahwa para guru adalah orang tua bagi para siswa saat berada di sekolah.
Di sisi lain, ia juga memahami bahwa yang dilakukan oleh salah satu guru tersebut dilandasi oleh emosi, karena kelelahan saat mengajar, hingga timbul kejadian tersebut.
Baca juga: Kasus Guru Pukul Siswa SMP di Surabaya, Orangtua Korban Berencana Cabut Laporan Polisi
Maka, ia memastikan hal itu tidak akan terulang lagi di dunia pendidikan Kota Surabaya.
"Ketika kejadian ini terulang kembali, maka saya pastikan njenengan (anda) akan berhadapan dengan saya, karena saya tidak akan membiarkan kezaliman ada di depan mata saya. Sebab, saya akan menjaga kota ini," kata dia.
Baca juga: Positif Covid-19 di Jatim Melonjak 760 Kasus, Surabaya Tertinggi
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.