BANYUWANGI, KOMPAS.com - Lampu Kereta Api (KA) Probowangi nampak mendekat dari arah utara di perlintasan kereta berpintu di Jalan Argopuro, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, Sabtu (18/12/2021) sekitar pukul 14.55 WIB.
Kereta itu melaju dari arah Stasiun Ketapang.
Sahabir (48), seorang penjaga perlintasan tiba-tiba berdiri di depan posnya.
Dia mengenakan cattle pack atau pakaian aman kerja lapangan berwarna jingga, lengkap dengan tali peluit di pundak kirinya.
Selepas KA Probowangi lewat, Sahabir masuk ke posnya untuk membuka kembali palang pintu perlintasan kereta yang dijaganya sejak 14 tahun terakhir.
Baca juga: Siap-siap, Penumpang Kereta yang Tidak Sesuai Persyaratan Tiket Akan Dibatalkan
Jalan Argopuro merupakan bagian dari jalur lintas barat Kota Banyuwangi yang biasa dilewati bus, truk, dan kendaraan berukuran besar lainnya.
Banyak pengalaman yang didapatkan Sahabir selama 14 tahun menjaga perlintasan. Terutama terkait dengan sterilisasi perlintasan saat akan ada kereta lewat.
"Yang paling diingat itu truk tronton mogok, ya nggak sering, tapi ya berkala lah. Tronton mogok di sini, itu saya harus semboyan tiga," kata Sahabir, Sabtu.
Semboyan tiga merupakan tanda berupa gerakan dengan alat bantu tertentu yang bisa dilakukan penjaga perlintasan (PJL) saat terjadi kondisi darurat di rel kereta api.
Semboyan itu untuk memberikan isyarat supaya kereta melakukan pemberhentian darurat untuk menghindari kecelakaan.
Baca juga: Pasar Bunga, Lukisan Buatan Seniman Asal Banyuwangi Laku Rp 2,4 Miliar
Kondisi darurat seperti itu terakhir kali dihadapi Sahabir pada tahun 2020. Saat itu ada truk jenis tronton masuk area perlintasan kereta meskipun palang pintu sudah ditutup.
"Saya masuk ke sini (dalam pos), dia kok diteruskan ke sana, padahal kan sudah ditutup. Pas sampai tengah-tengah rel itu, masuk angin itu, mogok mesinnya," kata dia.
Mengetahui hal itu, Sahabir langsung berlari menuju selatan ke arah kereta akan datang untuk melakukan semboyan tiga.
Supaya tidak terlambat, Sahabir berlari kencang supaya masinis kereta segera melihat kode yang diperagakannya sehingga cukup waktu untuk mengerem.