Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kami Mohon Maaf yang Sebesar-besarnya kepada Seluruh Masyarakat Bumi Arema..."

Kompas.com - 26/09/2021, 07:44 WIB
Dheri Agriesta

Editor

KOMPAS.com - Aksi gowes Wali Kota Malang Sutiaji bersama rombongan pejabat ke Pantai Kondang Merak, Kabupaten Malang, Minggu (19/9/2021), membuat masyarakat geram.

Sutiaji dan rombongannya masuk ke Pantai Kondang Merak yang ditutup karena Kabupaten Malang menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3.

Aksi Sutiaji dan sejumlah pejabat di Kota Malang itu terekam dalam sebuah video dan viral di media sosial.

Dalam video tersebut terlihat rombongan Wali Kota Malang Sutiaji sempat dihalau polisi. Namun, mereka tetap memasuki area pantai.

Sejumlah mobil dinas Pemerintah Kota Malang juga terlihat dalam video itu. Rombongan mengakhiri gowes di pantai yang tutup karena PPKM level 3 di Kabupaten Malang.

Protes terhadap kegiatan itu tak hanya dilakukan warganet. Bupati Malang Sanusi juga angkat bicara terkait masalah ini pada Senin (20/9/2021).

Sanusi mengaku tak pernah memberi izin izin kepada Sutiaji dan rombongan pejabat Pemkot Malang mengunjungi pantai tersebut.

Sanusi menegaskan, pantai tersebut masih tutup dan tak boleh ada aktivitas wisata. Sanusi memastikan, Forkopimda Kabupaten Malang sepakat menyerahkan kasus tersebut ke polisi.

Sejumlah warga yang tergabung dalam Aliansi Kondang Merak Menuntut Sanksi juga menggelar demonstrasi di Kantor Wali Kota Malang, Rabu (22/9/2021).

Mereka menuntut Sutiaji dan Sekretaris Daerah Kota Malang Erik Setyo Santoso diperiksa karena dinilai melanggar PPKM.

Sejumlah elemen masyarakat berdemontrasi di depan Balai Kota Malang tuntut wali kota Malang disanksi karena melanggar PPKM dengan gowes ke Pantai Kondang Merak, Kabupaten Malang, Rabu (22/9/2021).KOMPAS.COM/ANDI HARTIK Sejumlah elemen masyarakat berdemontrasi di depan Balai Kota Malang tuntut wali kota Malang disanksi karena melanggar PPKM dengan gowes ke Pantai Kondang Merak, Kabupaten Malang, Rabu (22/9/2021).

Sementara itu, Satgas Covid-19 Kabupaten Malang dan polisi bergerak mendalami dugaan pelanggaran protokol kesehatan dalam kasus tersebut.

Baca juga: Wali Kota Malang Sutiaji Akhirnya Minta Maaf karena Gowes ke Pantai Kondang Merak

Sekitar empat hari setelah aktivitas gowes itu, Wali Kota Malang Sutiaji akhirnya angkat berbicara.

Orang nomor satu di Kota Malang itu meminta maaf kepada masyarakat atas perbuatannya.

"Atas nama pribadi, atas nama institusi, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Bumi Arema yang kita cintai, seluruh Forpimda," kata Sutiaji di Gedung DPRD Kota Malang, Kamis (23/9/2021).

Sutiaji meminta maaf atas kegaduhan yang timbul akibat aktivitasnya bersama sejumlah pejabat Kota Malang di Pantai Kondang Merak.

"Kami manusia biasa. Manusia tidak lepas dari salah dan luput. Tentu kami mohon maaf yang sebesar-besarnya," kata Sutiaji.

Wali Kota Malang itu berjanji mengikuti proses hukum yang berlaku terkait kasus tersebut.

"Kami akan ikut proses-proses hukum. Masalah ketentuan hukum, sanksi, sepenuhnya kami serahkan kepada pihak yang berwajib," katanya.

Sutiaji berjanji akan kooperatif dengan kepolisian. Ia juga memastikan pejabat Pemkot Malang lainnya akan melakukan hal serupa.

Ia pun mengaku telah menjalani tes usap Covid-19 sebagai persiapan pemeriksaan di Polres Malang.

"Untuk proses-proses hukum, saya sampaikan, saya akan proaktif, saya akan datang ke sana (Polres Malang)," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Surabaya
Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Surabaya
Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Surabaya
Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Surabaya
Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Surabaya
Oknum Polisi di Tulungagung Diduga Terlibat Penyalahgunaan Narkoba

Oknum Polisi di Tulungagung Diduga Terlibat Penyalahgunaan Narkoba

Surabaya
Motor Remaja Banyuwangi yang Tercebur di Sungai Ditemukan, Korban Masih Dicari

Motor Remaja Banyuwangi yang Tercebur di Sungai Ditemukan, Korban Masih Dicari

Surabaya
Kasus Penggelapan Motor Adik Pedangdut Via Vallen Berujung Damai

Kasus Penggelapan Motor Adik Pedangdut Via Vallen Berujung Damai

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Surabaya
Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Surabaya
Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com