Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Dulu Masih Ada 2 Kepala Keluarga, 5 Tahun Lalu Sudah Tidak Ada yang Tinggal di Kampung Itu"

Kompas.com - 05/03/2021, 12:27 WIB
Dheri Agriesta

Editor

KOMPAS.com - Sebuah kampung di Dusun Krajan I, Dukuh Sumbulan, Desa Plalang, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo, ramai dibicarakan dalam beberapa hari terakhir.

Kampung itu dikenal sebagai kampung mati karena tak ada warga yang menempati permukiman itu. Kampung Sumbulan, begitu wilayah itu dikenal, sudah ditinggalkan warga sejak lima tahun lalu.

Kepala Desa Plalangan Ipin Herdianto menceritakan, terdapat empat rumah permanen yang masih layak huni di kampung seluas tiga hektare itu.

“Dahulu masih ada dua kepala keluarga. Tetapi, empat atau lima tahun lalu sudah tidak lagi yang tinggal di lingkungan tersebut,” kata Ipin, yang dihubungi Kompas.com, Kamis (4/3/2021).

Bekas pondok pesantren

Pada 1850, terdapat sebuah pondok pesantren yang berdiri di Kampung Sumbulan.

Baca juga: Kronologi Lengkap Pembunuhan Pemilik Toko di Blitar, Pelaku Aniaya Korban demi Uang yang Lebih Banyak

Mantan warga Kampung Sumbulan, Sumarno mengatakan, banyak warga yang datang menimba ilmu agama di kampung tersebut.

"Pondok itu didirikan sekitar tahun 1850-an oleh Nyai Murtadho," kata Sumarno yang merupakan anak seorang ulama dari Demak itu.

Warga yang menimba ilmu pun tak hanya dari sekitar wilayah itu, juga dari luar daerah.

Namun, pondok pesantren itu mulai sepi dikunjungi warga yang ingin menimba ilmu setelah Nyai Murtadho dan keluarganya meninggal.

Pada 2016, Kampung Sumbulan ditinggalkan seluruh warganya. Tak ada satu pun warga di kampung itu.

Menurut Sumarno, mayoritas warga Kampung Sumbulan pindah karena akses jalan yang sulit ke wilayah itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

Surabaya
Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Surabaya
Polisi Identifikasi Kelompok Anarko Saat Aksi May Day di Surabaya

Polisi Identifikasi Kelompok Anarko Saat Aksi May Day di Surabaya

Surabaya
Soal Dugaan ODGJ 'Dijual' di Jember, Camat: Tidak seperti Itu

Soal Dugaan ODGJ "Dijual" di Jember, Camat: Tidak seperti Itu

Surabaya
Mari Bantu Nenek Hotipah dan Putriya yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Tidur Beralaskan Tikar

Mari Bantu Nenek Hotipah dan Putriya yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Tidur Beralaskan Tikar

Surabaya
Golkar Siapkan Menantu Soekarwo untuk Pilkada Surabaya

Golkar Siapkan Menantu Soekarwo untuk Pilkada Surabaya

Surabaya
Sopir Mengantuk, Mobil Rombongan Keluarga dari Blora Terperosok ke Saluran Irigasi di Magetan

Sopir Mengantuk, Mobil Rombongan Keluarga dari Blora Terperosok ke Saluran Irigasi di Magetan

Surabaya
Suami di Kota Malang Aniaya Istri yang Mengandung 4 Bulan

Suami di Kota Malang Aniaya Istri yang Mengandung 4 Bulan

Surabaya
BMKG Sebut Wilayah Jatim Panas Bukan karena Fenomena 'Heat Wave'

BMKG Sebut Wilayah Jatim Panas Bukan karena Fenomena "Heat Wave"

Surabaya
Kisah Ilun, Cari Rongsokan Sepulang Sekolah untuk Bantu Orangtua

Kisah Ilun, Cari Rongsokan Sepulang Sekolah untuk Bantu Orangtua

Surabaya
Dugong Ditemukan Mati Membusuk di Pinggir Pantai Pulau Bawean Gresik

Dugong Ditemukan Mati Membusuk di Pinggir Pantai Pulau Bawean Gresik

Surabaya
Jenazah Pria Ditemukan di Kaki Jembatan Suramadu, Polisi Selidiki

Jenazah Pria Ditemukan di Kaki Jembatan Suramadu, Polisi Selidiki

Surabaya
Resmi Dibuka, Gramedia MOG Malang Ajak Puluhan Anak TK Wisata Belanja

Resmi Dibuka, Gramedia MOG Malang Ajak Puluhan Anak TK Wisata Belanja

Surabaya
Tempuh 21 Km Naik Becak, Mantan Rektor Daftar Bacawabup Jember ke PKB

Tempuh 21 Km Naik Becak, Mantan Rektor Daftar Bacawabup Jember ke PKB

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com