Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungi Lamongan, Menteri Wihaji Temui Keluarga Resiko Stunting dan Siap Beri Bantuan

Kompas.com, 4 Desember 2025, 21:45 WIB
Hamzah Arfah,
Bilal Ramadhan

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN Wihaji, mengunjungi Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Kamis (4/12/2025).

Dalam agenda tersebut, Wihaji sempat mengunjungi warga kurang mampu yang sedang dalam kondisi hamil 8 bulan di Desa Rancang Kencono, Kecamatan/Kabupaten Lamongan.

Warga tersebut masuk dalam kategori Keluarga Resiko Stunting (KRS), dan memerlukan bantuan.

"Ada kunjungan tiga titik, salah satunya adalah KRS. Kenapa perlu saya kunjungi, karena salah satu tanggung jawab saya, (karena) ada program. Salah satunya adalah pengentasan stunting yang hari ini 19,8 persen secara angka nasional," ujar Wihaji.

Baca juga: Pemkot Solo Gelontorkan Rp 1,5 Miliar Program Bantuan RTLH Stunting

Terlebih menurut Wihaji, sesuai dengan perintah Presiden RI Prabowo Subianto, pihaknya diperintah tidak lama-lama dalam berdiskusi.

Sehingga dapat segera membantu orang kurang mampu dan membutuhkan bantuan.

"Harapannya kita terus ke lapangan. Karena perintah Bapak Presiden, jangan banyak diskusi, jangan banyak seminar. Kerja, cek lapangan, betul-betul dibantu apa yang bisa dibantu. Karena menyelamatkan 1 orang, sama dengan menyelamatkan satu generasi," kata Wihaji.

Dalam kesempatan tersebut, Wihaji dengan didampingi Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, mengunjungi Aliyati (29) di Desa Rancang Kencono.

Baca juga: Angka Stunting Bandung Masih Tinggi, Dinkes: 70 Persen Dipicu Paparan Rokok

Salah seorang warga yang masuk kategori KRS, yang sedang dalam kondisi hamil 8 bulan dan membutuhkan bantuan.

"Ini bagian dari negara hadir, pemerintah hadir. Salah satu warga Lamongan ini KRS, yang kebetulan lagi hamil 8 bulan. Saya ngecek dapurnya, saya ngecek airnya, saya ngecek kondisi rumahnya, memang layak untuk dibantu," ucap Wihaji.

Setelah berkomunikasi langsung dengan Aliyati, Wihaji menjelaskan, pihaknya bakal membantu yang bersangkutan.

Baik membantu perbaikan rumah, maupun bantuan permodalan supaya yang bersangkutan berdaya.

"Oleh karena itu, insya Allah kita bangunkan rumahnya. Kemudian ekonomi, kita kasih modal tipis-tipis, katanya pengen ayam (usaha ayam). Kemudian karena pernah motornya hilang, insya Allah kita nanti beri (bantu)," tutur Wihaji.

Baca juga: Kunjungi Warga dan Gandeng Donatur: Cara Camat Bener Lawan Stunting Lewat Dolan Deso

Selain mengunjungi KRS, Wihaji juga melakukan beberapa agenda lain selama berkunjung ke Lamongan.

Termasuk, mengenalkan program Lanjut Usia Berdaya (Sidaya), sekaligus menyerahkan alat bantu bagi para lanjut usia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau