Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Warga BSD Tinggalkan Rumah dan Pilih Tinggal di Zona Bahaya Semeru

Kompas.com, 2 Desember 2025, 20:41 WIB
Miftahul Huda,
Bilal Ramadhan

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Ratusan warga terdampak erupsi Gunung Semeru di Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada 19 November 2025, ternyata sudah pernah direlokasi pemerintah.

Warga yang kini permukimannya terdampak itu pernah direlokasi ke hunian tetap (Huntap) Bumi Semeru Damai (BSD) Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, pada 2022.

Relokasi tersebut menyusul tragedi erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada 4 Desember 2021.

Baca juga: Hari Terakhir Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Semeru, Jumlah Pengungsi Masih Tinggi

Saat itu, rumah warga di Dusun Sumbersari tidak terdampak signifikan.

Hanya atapnya yang terbuat dari asbes jebol karena tidak bisa menahan beratnya abu vulkanik disertai hujan.

Namun, karena lokasinya berada di kawasan rawan bencana (KRB) III atau zona merah, pemerintah memutuskan melakukan relokasi kepada ratusan jiwa yang tinggal di sana.

Kala itu, pemerintah membangun lebih dari 1.900 unit rumah untuk diberikan kepada para penyintas, lengkap dengan perabotan rumah tangga seperti kursi, almari, kasur, hingga perlengkapan dapur.

Bahkan, identitas warga sudah dipindahkan dari alamat lama ke lokasi BSD.

Baca juga: Gunung Semeru 2 Kali Erupsi Senin Malam, Tampak Guguran Lava Berwarna Merah

Namun, setelah erupsi 4 Desember 2022, hampir 3 tahun Gunung Semeru tidak pernah erupsi dengan skala besar.

Warga yang awalnya hanya diizinkan untuk bekerja akhirnya memilih menempati rumah lama mereka di zona merah karena merasa aman.

Sukar, salah satu warga mengaku, nekat menempati rumah lama di Dusun Sumbersari karena tidak punya pekerjaan di kompleks relokasi BSD.

Menurutnya, sejak tinggal di BSD, ia kerap menggunakan tabungannya bersama istri bahkan menjual beberapa barang berharga yang dimilikinya.

"Di BSD mau makan apa? Tidak ada pekerjaan malah jual barang-barang," kata Sukar di Lumajang, Selasa (2/12/2025).

Baca juga: Pemkab Lumajang Pastikan Ratusan Warga Terdampak Erupsi Semeru Sudah Terima Hunian Sejak 2022

Di Sumbersari, Sukar mengaku, memiliki lahan pertanian seluas 1/4 hektar yang biasa ditanami cabai.

Meski tidak setiap hari panen, kata Sukar, cukup untuk biaya hidup sehari-hari dan biaya sekolah putranya.

"Di sini ada sawah sedikit, kalau bolak-balik jauh, misal ada hujan dan banjir malah buat yang di rumah kepikiran," jelasnya.

Baca juga: Jalur Menuju Lokasi Terdampak Erupsi Semeru Dijaga Ketat

Ahmad, warga lainnnya juga mengaku hal serupa.

Menurutnya, apabila ia harus bolak-balik dari BSD ke Pronojiwo, ongkos harian tidak cukup dibandingkan pendapatannya sebagai petani.

Bahkan, saat ini, ia masih ragu untuk kembali ke BSD meskipun rumahnya di Sumbersari sudah hancur.

"Belum tahu mau kemana kalau pengungsian ditutup," kata Ahmad.

Adapun, pada hari terakhir masa tanggap darurat, diketahui masih ada 319 jiwa di posko pengungsian.

Belum diketahui berapa jumlah warga di pengungsian yang sudah menerima huntap di BSD maupun yang belum pernah diberi pemerintah.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Maling Sapi Tewas Ditembak Aparat di Bangkalan
Maling Sapi Tewas Ditembak Aparat di Bangkalan
Surabaya
Posko Bangkalan Berbagi Segera Kirim Seragam Sekolah, Baju Baru hingga Sembako untuk Bencana Aceh
Posko Bangkalan Berbagi Segera Kirim Seragam Sekolah, Baju Baru hingga Sembako untuk Bencana Aceh
Surabaya
Kuliah Sambil Jadi Kurir Paket, Gibran Harus Pandai Bagi Waktu dan Rendahkan Ego
Kuliah Sambil Jadi Kurir Paket, Gibran Harus Pandai Bagi Waktu dan Rendahkan Ego
Surabaya
Jadi Kurir Paket, Hamdan Kerap Bantu Pelanggan supaya Tak Tertipu Pesanan Palsu
Jadi Kurir Paket, Hamdan Kerap Bantu Pelanggan supaya Tak Tertipu Pesanan Palsu
Surabaya
Kisah Mahasiswa di Surabaya Kerja Sampingan Jadi Kurir Makanan demi Uang Kuliah
Kisah Mahasiswa di Surabaya Kerja Sampingan Jadi Kurir Makanan demi Uang Kuliah
Surabaya
Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023
Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023
Surabaya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau