MALANG, KOMPAS.com - Seorang wanita berinisial US (27), warga Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur, diduga menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh kekasihnya.
Akibatnya, wajah US mengalami luka lebam dan robek di pipi kanannya. Kondisi itu pun dipublikasikan di media sosial pribadinya hingga mendapat berbagai respons dari berbagai pihak.
Kasi Humas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdiyanto membenarkan peristiwa itu. Menurutnya, korban telah membuat laporan ke Polresta Malang Kota pada Kamis, 20 November 2025.
Baca juga: Tiga Terdakwa Penganiayaan Pacar Ojol di Sleman Divonis Hukuman Delapan Bulan Penjara
"Benar, korban berinisial US telah membuat laporan ke Polresta Malang Kota atas dugaan penganiayaan pada 20 November lalu," ungkapnya melalui sambungan telepon, Rabu (26/11/2026).
Yudi mengatakan, penganiayaan itu terjadi di rumah korban yang berlokasi di Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing, pada Minggu, 16 November 2025.
"Terduga pelakunya adalah kekasih korban," bebernya.
Baca juga: Penderita Stroke di Kota Malang Antre BLTS sampai 2 Jam, padahal Pos Buka Layanan Antar ke Rumah
Yudi menceritakan, kejadian itu bermula saat pelaku datang ke rumah korban pada 16 November 2025 sekitar pukul 05.30 WIB.
"Terduga pelaku mendatangi rumah korban, dalam kondisi diduga terpengaruh alkohol, terus marah-marah kepada korban, dan langsung memukul wajah korban dengan tangan kosong sebanyak satu kali," jelasnya.
Akibat pukulan pelaku, wajah korban langsung mengalami luka lebam dan luka robek di pipi kanannya.
"Usai melakukan pemukulan itu, pelaku minta maaf kepada korban. Kemudian, pelaku tidur di rumah korban," bebernya.
Dugaan sementara, motif penganiyaan itu diduga karena pelaku memiliki rasa cemburu terhadap korban.
"Korban sudah kami lakukan visum pada saat ia membuat laporan kepada kami," tuturnya.
Sementara itu, polisi saat ini telah melakukan pemeriksaan kepada korban dan teman korban yang mengetahui kejadian tersebut.
"Dalam waktu dekat kami mengagendakan pemeriksaan kepada terduga pelaku," pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang