“Saya salut sama tim rescue mereka memiliki naluri tinggi menemukan keberadaan ular,” ujar Femi.
Koordinator Exalos Indonesia Regional Madiun, Dodik Andika, menyatakan selama musim penghujan tiba timnya kebanjiran permintaan evakuasi ular yang masuk permukiman.
Hingga kini sudah tercatat 23 kali evakuasi ular yang masuk rumah warga.
Baca juga: Dikira Suara Orang Bersin, Warga Sragen Temukan 2 Kobra Saling Lilit di Kamar Mandi
“Selama musim penghujan kami sudah mengevakuasi 23 ular dari pemukiman warga yang terdiri 10 ular kobra, 10 ular piton dan tiga ular kayu. Kami juga sudah mengevakuasi 15 sarang tawon vespa,” kata Dodik.
Ia meminta agar warga segera melaporkan ke damkar atau Exalos bila menemukan ular berada di pemukiman. Kecepatan pelaporan diperlukan agar tidak ada warga yang menjadi korban gigitan ular.
“Kalau ular kobra yang masuk itu sangat berbahaya karena memiliki bisa tinggi. Jadi kalau melihat ular ada di pemukiman langsung lapor,” kata Dodik.
Dodik mengatakan penemuan indukan ular kobra dan puluhan telur yang siap menetas di rumah Femi akan sangat berbahaya bila terlambat melapor.
Pasalnya, 22 telur yang ditemukan siap menetas dan berkembang lebih banyak lagi.
Untuk ular yang ditangkap, Dodik memastikan ular dilepasliarkan ke alam yang jauh dari pemukiman sehingga menjaga ekosistem tetap lestari.
Baca juga: Balita Ajaib Asal India Gigit Mati Ular Kobra, Tak Alami Keracunan
Dodik menjamin tim Exalos tidak akan memungut biaya bagi warga yang membutuhkan bantuan evakuasi ular atau hewan berbahaya lain di pemukiman.
Bagi warga yang menemukan ular di permukiman, Dodik mengimbau agar tidak panik. Pasalnya ular takut kepada manusia dan tidak menganggapnya sebagai mangsa.
“Tetap tenang. Kemudian tidak panik. Karena sejatinya ular itu takut dengan manusia dan tidak menganggap manusia sebagai mangsa. Selanjutnya segera melaporkan kepada Damkar ataupun penyelamat satwa seperti Exalos Indonesia,” ujar Dodik.
Sembari menunggu petugas datang, warga juga harus tetap awasi pergerakan ular.
Dengan demikian saat petugas datang dapat dengan mudah menemukan keberadaan ular yang akan ditangkap.
Baca juga: Lebih Mematikan dari Kobra: Mengungkap Kekuatan Bisa Ular Weling
Agar ular tidak masuk ke pemukiman, Dodik mengimbau warga menjaga kebersihan rumah, menutup celah-celah bawah pintu hingga menutup aliran air pembuangan dengan jaring-jaring kawat.
Selain itu, memotong dahan-dahan pohon yang menjulang ke atap rumah.
“Berikan wewangian seperti kamper atau kapur barus pada kolong-kolong almari atau tempat tidur karna ular tidak menyukai bau-bau wangi,” ujar Dodik.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang