Editor
PONOROGO, KOMPAS.com - Sosok Indah Bekti Pertiwi menjadi buah bibir setelah operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi di Ponorogo.
Perempuan yang dikenal sebagai selebgram sekaligus pengusaha lokal itu kini terseret dalam pusaran kasus dugaan korupsi jual-beli jabatan yang menjerat Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dan Direktur RSUD dr Harjono, Yunus Mahatma.
Sebelum namanya dikaitkan dengan kasus korupsi, Indah Bekti Pertiwi dikenal di media sosial.
Ia aktif membagikan aktivitas kesehariannya melalui akun Instagram yang menampilkan gaya hidup modern khas selebritas daerah.
Selain dikenal sebagai selebgram, Indah juga pernah berbisnis.
Ia mengelola usaha peternakan sapi dan membuka warung bakso bernama Omah Lembu di Jalan Suromenggolo.
Baca juga: 25 Sepeda Mewah Milik Dirut RSUD Ponorogo Ikut Disita KPK
Indah juga dikenal memiliki kepedulian sosial, sering terlihat berinteraksi dengan warga, termasuk dengan sosok ODGJ bernama Katini yang akrab dengannya.
Popularitas Indah sempat menembus dunia politik.
Dalam Pilkada 2024, ia masuk dalam bursa calon wakil bupati Ponorogo dan sempat digadang-gadang menjadi pesaing kuat Lisdyarita.
Kampanyenya dengan slogan "Menuju Ponorogo Indah" bahkan ramai di media sosial.
Dukungan publik kala itu juga tak lepas dari nama besar ayahnya yang merupakan seorang tokoh budaya Reog Ponorogo.
Namun, gemerlap dunia maya dan sorotan politik itu kini berbalik arah setelah namanya disebut dalam operasi tangkap tangan KPK.
Baca juga: Dua Mobil Mewah Milik Dirut RSUD dr. Harjono Ponorogo Disita KPK
Indah Bekti Pertiwi diduga berperan dalam aliran dana suap yang menjadi inti kasus korupsi Ponorogo.
Berdasarkan hasil penyelidikan KPK, Indah merupakan teman dekat Yunus Mahatma, Direktur RSUD dr Harjono Ponorogo yang menjadi salah satu tersangka.
Menurut Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, Indah membantu mencairkan uang Rp 500 juta melalui pegawai bank bernama Endrika (ED).