Begitu juga perihal layanan penerbangan haji, kata dia, Pemkab Kediri terus mengupayakan persyaratan yang ada, ermasuk adanya asrama haji.
“Asrama haji ini tidak harus dibentuk bangunan asrama. Bisa pakai hotel. Ini yang sedang kita hitung," ujar Mas Dhito.
Kesiapan layanan penerbangan umroh itu juga mendapatkan dukungan sepenuhnya dari maskapai, salah satunya oleh Lion Group.
Presiden Direktur Lion Group yang juga membawahi maskapai Super Air Jet, Daniel Putut Kuncoro Adi mengatakan, pihaknya senantiasa siap berkolaborasi dalam mewujudkan rencana tersebut.
“Kami sudah berbicara dengan stakeholder dan mudah-mudahan dalam waktu dekat kita bisa memanfaatkan bandara yang luar biasa ini yang mempunyai panjang landasan 3.000 meter, untuk mewujudkan apa yang menjadi keinginan (layanan haji dan umrah) kita bersama ini,” ujar Daniel Putut Kuncoro Adi yang turut hadir dalam inaugural flight tersebut.
Baca juga: Penerbangan dari Bandara Dhoho Kediri Dibuka 10 November, Tarifnya Tak Kalah dengan Kereta
Sebelumnya diberitakan, Super Air Jet akan menggunakan pesawat berbadan besar Airbus A320-200 dengan melayani rute Jakarta (CGK)-Kediri (DHX) pulang pergi yang akan dilakukan sepekan tiga kali, yakni Senin, Rabu, serta Jumat.
Pesawatnya nanti bernomor penerbangan IU-356 yang dijadwalkan berangkat dari Jakarta pukul 10.20 WIB dan tiba di Kediri pukul 11.50 WIB.
Rute sebaliknya, penerbangan IU-357 berangkat dari Kediri pukul 12.30 WIB dan tiba di Jakarta pukul 14.00 WIB.
Inaugural flight Super Air Jet itu menjadi penerbangan komersial perdana setelah tidak adanya penerbangan sejak beberapa bulan ini.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang