Editor
SURABAYA, KOMPAS.com - Kepala Dishub Jatim, Nyono sebut pemotongan dana transfer ke daerah (TKD) ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim sebesar Rp 2,8 triliun, serta penurunan Pendapatan Asli Daerah (PAD) akibat opsen pajak yang mencapai Rp 4,8 triliun akan berdampak besar.
Operasional Bus Trans Jatim terancam akan dihentikan pada pertengahan tahun depan.
Menurut Nyono, alokasi anggaran tahun 2026 hanya cukup untuk operasional hingga bulan Juni.
“Kami sudah lapor ke Ibu Gubernur, kami minta operasional Trans Jatim tahun depan tidak dikurangi,” kata Nyono akhir pekan ini.
Baca juga: Dana TKD Dipangkas Rp 168 miliar, Walkot Madiun Andalkan Pendapatan BUMD
Bus Trans Jatim dikenal sebagai transportasi publik murah dan efisien.
Tarif dari Porong ke Paciran hanya Rp 5.000, jauh lebih murah dibanding layanan transportasi online yang bisa mencapai ratusan ribu rupiah.
Layanan Bus Trans Jatim sangat diminati masyarakat. Tercatat 20 ribu penumpang per hari atau 5 juta penumpang per tahun
Baca juga: Sikap Walkot Pasuruan Terhadap Pemotongan TKD. Pegawai Kita Ajak Puasa
Pendapatan Rp 23 miliar pada tahun sebelumnya, termasuk dari iklan videotron di dalam bus
Nyono menegaskan, bahwa meski penambahan koridor dibatalkan, pihaknya berharap anggaran operasional tidak dikurangi, agar layanan tetap berjalan hingga akhir tahun.
“Kalau dari kami tidak apa-apa tidak ada penambahan koridor, tapi kami sangat berharap operasional tetap dipertahankan,” pungkasnya.
Sementara itu, 3 koridor yang direncanakan di kawasan Gerbangkertasusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo dan Lamongan), dan 2 koridor di Malang Raya tidak akan direalisasikan akibat keterbatasan anggaran.
“Karena kondisi fiskal belum memungkinkan, 5 koridor tersebut belum bisa direalisasikan,” ujar Nyono.
Baca juga: Ketua DPRD Jatim Minta Menkeu Evaluasi Kebijakan Pemotongan Dana TKD
Dengan kondisi fiskal APBD Jatim yang terpangkas, maka belanja diatur sedemikian efisien, sehingga penambahan koridor bus Trans Jatim menjadi salah satu yang dibatalkan.
Menurut Nyono, anggaran untuk penambahan satu koridor Bus Trans Jatim membutuhkan anggaran sekitar Rp 50 miliar hingga Rp 70 miliar.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Penambahan 5 Koridor Bus Trans Jatim Batal di 2026, Operasional Terancam Hanya Sampai Juni.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang