SAMPANG, KOMPAS.com - Satu jenazah korban tragedi Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo asal Kabupaten Sampang, Jawa Timur dimakamkan pada Rabu (15/10/2025).
Total, sebanyak 10 santri asal Sampang menjadi korban ambruknya mushala pesantren itu.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kabupaten Sampang, Mohammad Hozin mengatakan, satu korban terakhir asal Sampang yang berhasil diidentifikasi yakni Zaki (12) asal Kecamatan Robatal, Sampang.
"Jenazah tadi malam kami antarkan ke rumah duka lalu dimakamkan tadi malam juga," katanya, Kamis (16/10/2025).
Baca juga: Polda Jatim Tutup Sementara Asrama Putra Ponpes Al Khoziny Sidoarjo
Ia mengatakan, semua korban yang dievakuasi oleh tim penyelamat telah berhasil diidentifikasi.
Dari 67 kantong jenazah itu, 10 jenazah merupakan santri asal Kabupaten Sampang.
"Untuk Sampang total korban ada 10 orang santri," kata dia.
Adapun data 9 santri lainnya yakni Abdul Fattah (18) asal Kecamatan Jrengik dan M Ali Rahbini (19) asal Kecamatan Tambelangan, Sampang.
Lalu, dua korban lain, yakni Khoirul Mutaqin (18) asal Kabupaten Kediri, dimakamkan di Kecamatan Sreseh, Kabupaten Sampang dan Syaifuddin (13) asal Kecamatan Kedungdung, Sampang.
Disusul empat santri lainnya, yakni Muhammad Reza Syfai Akbar (14) asal Kecamatan Jrengik dan Abdus Somad (17) asal Kecamatan Kedungdung.
Baca juga: Identifikasi 63 Korban Ponpes Al Khoziny Tuntas, Berikut Daftarnya
Achmad Ramzi Fariki (15) asal Kecamatan Torjun dan Moh Tony Afandi (15) warga asal Kecamatan Kedungdung serta Ubay Dinhay Azkal Askia (15) asal Kecamatan Kedungdung.
"Sepuluh santri tersebut semuanya telah kami antar ke pihak keluarga dan seluruhnya telah dimakamkan," ujarnya.
Insiden Al Khoziny berawal saat bangunan mushala Ponpes ambruk ketika santri sedang shalat ashar berjemaah.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang