SURABAYA, KOMPAS.com - Polda Jawa Timur (Jatim) baru memulai proses penyidikan kasus ambruknya mushala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny Sidoarjo baru pekan ini.
“Terkait dengan proses penyidikan ini kami mulai pekan ini atau pada minggu ini,” kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Jules Abraham Abast, Selasa (14/10/2025).
Jules mengatakan, sejak Senin (13/10/2025), tim penyidik gabungan dari Polda Jatim melakukan proses untuk pemeriksaan awal dengan memanggil sejumlah saksi.
“Pemeriksaan saksi-saksi untuk mencari tentunya keterangan yang dapat membuktikan terkait dengan dugaan adanya unsur pidana baik itu disengaja atau karena kelalaian,” ujar dia.
Baca juga: 3 Jenazah dan 1 Bagian Tubuh Korban Ponpes Al Khoziny Teridentifikasi DVI Polda Jatim
Tim penyidik gabungan Ditreskrimum dan Ditreskrimsus Polda Jatim melakukan pemeriksaan berdasarkan aturan hukum acara pidana dan KUHP.
“Jadi terkait dengan pemanggilan ya, pemeriksaan saksi tentu harus berdasarkan aturan, proses hukum ada tahapan administrasi dan ada prosedur. Nah, tahapan administrasi tentu adalah pemanggilan saksi,” ujarnya.
Sebelumnya, Polda Jatim akan memanggil 17 saksi dalam proses penyidikan ini.
Namun, Jules tidak menjelaskan secara rinci terkait setiap latar belakang para saksi.
“Tentunya didukung dengan ahli pidana, ahli konstruksi, ahli forensik untuk dapat mengungkap peristiwa sebenarnya yang terjadi akibat robohnya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo,” kata dia.
Baca juga: Polda Jatim Buka Suara soal Pemanggilan Pimpinan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo
Rbohnya bangunan tiga lantai mushala Ponpes Al Khoziny yang terletak di Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, terjadi pada Senin (29/10/2025) sore.
Badan SAR Nasional (Basarnas) mencatat bahwa insiden tersebut mengakibatkan 171 korban, di mana 104 orang berhasil selamat, sementara 67 orang lainnya meninggal dunia.
Dari 67 kantong jenazah yang diterima oleh tim DVI Polda Jatim, sudah teridentifikasi sebanyak 58 korban. Sementara itu, lima lainnya masih dalam proses.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang