Sementara itu, Baihaqi Zulfikar Hidayat pelajar asal SMAN 5 Surabaya, berhasil meraih penghargaan Best Visionary di Busan Internasional Film Festival 2025.
Baihaqi membawa karya filmnya Before Growing Up, yang menyoroti perjalanan remaja dalam mencari jati diri di tengah perubahan zaman.
“Film ini bukan sekadar tugas sekolah, tapi cara saya memahami proses tumbuh. Saya ingin menunjukkan bahwa anak muda bisa berpikir kritis dan jujur lewat karya,” tuturnya.
Terpisah, Muhammad Sadid Al Muhasibi (15) pelajar asal Surabaya penerima penghargaan Best Bold Idea dari Busan Internasional Film Festival mengaku bangga.
Pelajar yang akrab disapa Sibi itu kini masih menduduki bangku kelas 9 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Ar Rohmah Boarding, School Malang.
Sibi memenangkan kategori Best Bold Idea melalui proyek Cross-Taste Delivery, komedi budaya gastronomi yang mengkritisi dunia digital dengan cara segar, lucu, dan tajam.
“Saya menceritakan serial film berupa figuran yang membahas tentang betapa berharganya makanan buat keluarga maupun individu,” kata Sibi, kepada Kompas.com.
Sibi juga menyinggung realitas sosial dari fenomena pengantar makanan ojek online (ojol) yang pekerjaannya kerap dianggap remeh padahal bermakna.
“Dan di film ini ada scene yang mencerminkan ojol sebagai tempat orang yang memiliki masalah kehidupan,” terangnya.
Baca juga: Kehangatan Penampilan HIVI! di The Papandayan Jazz Festival 2025
Sibi mengaku tertarik dengan industri film karena orangtuanya yang sering menonton film.
Ia penasaran dengan proses pembuatan setiap senimatiknya yang tidak hanya menampilkan gambar, video, dan suara tetapi juga cerita bermakna.
“Ini pertama kalinya saya mendapatkan penghargaan ini. Ke depannya saya ingin lebih banyak menyelesaikan proyek agar saya berkembang lebih besar,” pintanya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang