BANGKALAN, KOMPAS.com - Tragedi ambruknya mushala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, yang menewaskan puluhan santri, menjadi pengingat bagi seluruh wilayah untuk lebih memperhatikan keberadaan pondok pesantren (Ponpes).
Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Bangkalan berencana melakukan pendataan ponpes di wilayahnya sekaligus memeriksa kelengkapan administrasi pendirian lembaga pendidikan berbasis agama tersebut.
Wakil Bupati Bangkalan, Moh Fauzan Ja'far, menjelaskan bahwa pemerintah pusat telah mengambil langkah melakukan audit bangunan di seluruh ponpes di Indonesia.
Baca juga: Polda Jatim Segera Bawa Kasus Ambruknya Ponpes Al Khoziny ke Penyidikan
"Dari pemerintah pusat sudah ada sikap untuk memeriksa semua bangunan yang ada di ponpes. Saat ini kami masih menunggu petunjuk teknis selanjutnya bagaimana," ujarnya pada Kamis (9/10/2025).
Fauzan menambahkan, pihaknya melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) akan melakukan pendataan jumlah ponpes dan bekerja sama dengan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Bangkalan.
"Kami terlebih dahulu akan mendata seluruh ponpes di Bangkalan," tuturnya.
Pendataan ini bertujuan mengetahui kelengkapan administrasi di setiap pondok.
Pemkab Bangkalan juga akan meminta seluruh ponpes melengkapi administrasi yang diperlukan.
"Kami akan meminta pengasuh ponpes untuk melengkapi administrasi, mungkin ada yang belum punya Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) nanti agar segera mengurus," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga akan melakukan pengecekan bangunan-bangunan di ponpes untuk menilai kelayakannya.
Baca juga: Santri Korban Ponpes Al Khoziny asal Bangkalan Bertambah, Teridentifikasi Lagi 3 Anak
"Bangunan-bangunan existing yang ada, kajian teknisnya seperti apa, apakah masih memenuhi syarat, masih layak atau bagaimana, nanti akan kita lakukan pendampingan," ungkap Fauzan.
Ia menekankan pentingnya persiapan dan pendampingan teknis dalam pembangunan ponpes agar santri dan pengajar merasa aman saat belajar.
"Tentu kejadian tersebut mengingatkan kita semua, supaya seluruh Ponpes membangun pesantren, baik itu asrama santri, ruang kelas, mushala, dan lainnya, pembangunannya tidak boleh sembarangan. Pendampingan teknis itu penting," pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang